Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Jurassic Park' Dibangun di Pulau Rinca, Truk Proyek Diadang Komodo

Salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Jurassic Park' Dibangun di Pulau Rinca, Truk Proyek Diadang Komodo
Instagram/gregoriusafioma
Foto seekor komodo yang menghadang sebuah truk, menjadi viral di media sosial. 

"Miris banget, Taman Nasional yang harusnya dijaga keasliannya, malah dibangun, melanggar prinsip konservasi," ujar akun turissendaljepit.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri langsung memberikan respons setelah foto itu viral.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem KLHK, Wiratno berjanji bakal mengawasi jalannya proyek pembangunan ”Jurassic Park” di Pulau Rinca itu. KLHK ingin memastikan tidak ada komodo yang menjadi korban.

"Tidak boleh ada satu ekor pun komodo yang mati. Oleh karena itu saya memastikan lagi. Kamis saya ke Pulau Rinca, memastikan protokol yang lebih ketat lagi. Terutama pada pekerja," ungkap Wiratno.

Ia menegaskan, setiap harinya ada setidaknya 10 ranger yang berjaga untuk memastikan pembangunan tidak membahayakan komodo. Begitu juga dengan masyarakat sekitar yang diklaim turut mengawasi pembangunan.

Wiratno juga menjelaskan bahwa terdapat 60 ekor komodo yang berada di 500 hektare wilayah pulau yang sedang dibangun. Dari jumlah tersebut, ada 15 ekor komodo yang sering berkeliaran.

Sedangkan di luar kawasan tersebutmasih ada 1.300 komodo yang berhabitat di Pulau Rinca. Ia menegaskan sisa komodo tersebut tidak berada di wilayah yang sedang dibangun.

Berita Rekomendasi

"Hanya ada 60 ekor dan 15 ekor yang sering keliatan di tempat pembangunan ini. Lalu tempat turis datang hanya 2,5 persen dari luas Pulau Rinca. Pulau Rinca luasnya 20 ribu hektar," jelasnya.

Wiratno mengatakan pembangunan di Pulau Rinca dilakukan agar wisatawan tidak lagi bersinggungan langsung dengan komodo seperti sekarang.

Ia mengatakan bakal dibuat bangunan yang menggantung di atas daratan sehingga wisatawan bisa melihat komodo dari atas.

Dermaga di Pulau Rinca juga bakal diperbesar sehingga bisa menampung lebih banyak kapal. Menurutnya pembangunan wilayah yang termasuk wisata prioritas itu bakal rampung Juni 2021.

Di sisi lain Menteri LHK Siti Nurbaya juga sudah menginstruksikan agar wilayah konstruksi itu ditutup dari wisatawan.

"Sejak sekarang sudah tidak ada turis yang masuk ke situ. Bukan karena menutupi pembangunan, tapi semua yang under construction tidak boleh ada yang masuk karena membahayakan,” kata Wiratno.

Rencananya Pulau Rinca akan ditutup sementara sejak 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021, dan dilakukan evaluasi setiap 2 pekan sekali. Penutupan Pulau Rinca itu tertuang dalam Surat itu ditandatangani Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara tertanggal 25 Oktober 2020.

Isinya surat itu ada 6 poin, antara lain di poin pertama bahwa Resort Loh Buaya, SPTN Wilayah 1 Kemudian di poin kedua disebutkan pembangunan sarana prasarana wisata alam di Loh Buaya seperti dermaga, pusat informasi wisatawan, jalan, serta penginapan bagi wisatawan harus tetap mengutamakan keselamatan satwa Komodo.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas