Macan Tutul Jawa yang Gemparkan Warga Ciwidey Bandung Akhirnya Mati
Seekor macan tutul (Panthera pardus melas) betina akhirnya mati meski sempat mendapatkan perawatan tim dokter.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seekor macan tutul (Panthera pardus melas) betina akhirnya mati meski sempat mendapatkan perawatan tim dokter.
Macan betina itu ditemukan dalam kondisi lemah di Saung Petani Blok Kawah Putih pada Hutan Lindung RPH Patuha BKPH Ciwidey – KPH Bandung Selatan pada Jumat, 23 Oktober 2020 lalu.
Awalnya macan tutul jawa ini dilaporkan oleh petugas KRPH Perhutani dan masyarakat sekitar ke Petugas Resort Konservasi Wilayah Cimanggu bahwa ditemukan Macan Tutul Jawa dalam kondisi lemah dan terdapat luka.
Mendapatkan laporan itu, BBKSDA Jabar berkoordinasi dengan Tim medis kebun binatang Bandung dan Aspinall untuk turun ke lokasi guna mengevakuasi Satwa tersebut.
Ada luka berumur 5 hari
Tim kemudian mengevakuasi satwa macan betina yang diperkirakan berusia remaja itu.
Terdapat luka di bagian pinggang dekat kaki belakang yang diperkirakan sudah berlangsung sekitar 5 hari.
Saat dievakuasi, dokter hewan telah menyatakan bahwa macan tersebut dalam kondisi kritis dan perlu penanganan medis.
Baca juga: Identifikasi Sidik Jari-Tato Macan,Polisi dan Kakanwil Banten Pastikan Jasad Tersebut Cai Changpan
Marcom Bandung Zoo Logical Garden (Bazooga) atau Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan bahwa saat pertama datang ke Bazooga, satwa tersebut sudah dalam kondisi yang lemah.
Tim dokter bahkan telah memberikan dua kali infus satwa tersebut.
Tak hanya itu, tim dokter juga memberikan antibiotik kepada macan tutul itu.
Sudah bisa makan 1 kg hati sapi
Namun kondisi luka yang cukup parah dan sudah bernanah serta trauma pada macan tersebut menyebabkan ia tak bisa bertahan.
Pada Sabtu (24/10/2020), kata Sulhan, sebenarnya macan tersebut sudah bisa makan dan menghabiskan 1 kg hati sapi dan sedikit daging cincang.
Antibiotik pun sudah diberikan untuk mencegah luka lebih parah agar cepat sembuh.
Baca juga: Macan Dahan Sepanjang 2,5 Meter Tersangkut Jaring di Ogan Komering Ilir
"Menurut video yang dilihat, pada saat penangkapan matul ini pun tidak bereaksi kabur saat didatangi oleh tim dari kawah putih. Artinya kondisi matul ini sudah sangat lemah," kata Sulhan dalam keterangannya, Senin (26/10/2020).
Kondisi sudah lemah
Menurut Sulhan, Dokter bahkan telah memperkirakan bahwa macan ini tidak makan selama lima di tempat dimana ia ditemukan pertama kali.
Saat kulitnya ditarik pun sudah sangat kering artinya kondisinya memang sudah lemah.
Pada saat datang ke kebun binatang Bandung, tim dokter sudah mengupayakan semaksimal mungkin untuk kesembuhannya, akan tetapi kemungkinan hidup macan itu 50-50, artinya diantara hidup dan mati.
"Kalau bisa sembuh alhamdulillah tapi kemungkinan perkiraan 50 persen sembuh 50 persen akan mati," ucapnya.
Namun, setelah dilakukan perawatan selama dua hari di kebun binatang Bandung, macan tutul betina itu mati pada Senin (26/10/2020) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Macan tutul betina yang didapati pada Jumat di Ciwidey itu mati pada senin (26/10/2020) pagi," kata Sulhan.
Berdasarakn Instagram BBKSDA_Jabar, Mengenai penyebab luka yang diderita satwa tersebut, Tim Balai Besar KSDA Jawa Barat bersama pihak terkait masih melakukan penyelidikan. (Kontributor Bandung, Agie Permadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macan Tutul Jawa yang Ditemukan Terluka di Saung Petani Ciwidey Akhirnya Mati"