Haris Ungkap Sosok Oknum Aparat yang Diduga Terlibat dalam Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani
Alpius disebut merupakan anggota TNI personel Koramil setempat di dalam laporan yang telah disusun Haris bersama tim yang di antaranya terdiri dari
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
Kedua, kata Haris, ada saksi yang menyatakan Alpius dan seorang anggota TNI mendatangi kandang babi.
Saksi tersebut menyatakan sempat ada proses dialog antara Alpius dengan Pendeta Yeremia sebelum Pendeta Yeremia ditemukan istrinya tersungkur dengan mengeluarkan banyak darah di kandang babi.
Darah tersebut diduga berasal dari luka tikam di punggung atas dan dari luka tembak di tangan kiri atas Yeremia.
Saat itu Pendeta Yeremia yang masih bisa berkomunikasi pun sempat mengungkapkan kalimat yang mengarahkan kepada dugaan bahwa pelaku yang menyebabkannya mengalami hal tersebut adalah Alpius.
"Pendeta Yeremia masih berkomunikasi dan dalam komunikasi itu kesaksian dari Pak Pendeta kepada Mama Meriam (istri Yeremia) bahwa ini akibat dari orang yang kita kasih makan, artinya si Alpius," kata Haris.
Tidak hanya itu, Haris mengatakan sebelum kejadian Yeremia yang dikenal sebagai sosok yang tegas sempat menanyakan dua orang warganya yang sempat ditahan oleh aparat dalam semacam razia covid-19 pada 21 April 2020 lalu.
Pasalnya, kata Haris, dua orang warga yang ditahan tersebut belum kembali hingga saat ini.
Hingga sekali waktu, kata Haris, pernah ada pertemuan dari semua stakeholder pemerintah yang ada di Kabupaten yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan Militer, Pimpinan Polisi di Kabupaten Intan Jaya.
"Pendeta Yeremia pernah mengatakan bahwa secara tegas, karena dia dikenal juga orang yang tegas di masyarakat, dia mengatakan bahwa kalau memang kedua orang tersebut sudah meninggal, tolong beri tahu kepada kami di mana kuburannya biar kami bisa melakukan ibadah duka. Jika memang masih hidup, tolong tunjukkan kepada kami ada di mana, supaya mereka bisa kembali ke keluarganya," kata Haris.
Diberitakan sebelumnya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya menemukan adanya dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD selaku penanggung jawab tim tersebut mengungkapkan dugaan tersebut didasarkan pada informasi dan fakta yang ditemui tim di lapangan.
Mahfud mengatakan informasi dan fakta yang mengarah ke dugaan tersebut telah termuat di dalam laporan TGPG Intan Jaya yang telah diterimanya.
Informasi dan fakta tersebut di antaranya nama terduga pelaku, jumlah terduga pelaku, serta informasi detil lainnya.
"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat," kata Mahfud saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Rabu (21/10/2020).