Jelang Muktamar IX, PPP Jangan Mengulangi Kesalahan, Ketum Parmusi Layak Jadi Ketua Umum PPP
Indikator Politik merilis hasil survei yang menyebutkan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turun menjadi hanya 0.6 persen.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik merilis hasil survei yang menyebutkan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turun menjadi hanya 0.6 persen.
Mantan Ketua Bidang Hukum dan HAM PPP Muktamar Jakarta Triana Dewi Seroja menyatakan jika kondisi ini benar terjadi partai berlambang kakbah itu terancam tidak lolos parliamentary threshold (PT).
Dirinya khawatir dan prihatin terhadap kondisi PPP saat ini.
Untuk itu Triana berharap dua kubu yang pernah terpecah harus kembali bersatu.
“PPP merupakan partai islam terbesar dalam sejarah dan yang pertama kali berdiri, dimana pendirinya terdiri dari Nahdatul Ulama (NU), Serikat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, PARMUSI. Walaupun sudah tidak menjadi pengurus PPP namun kecintaan dan kebanggaan saya pada PPP tidak pernah padam, sayang sekali bila PPP menjadi tenggelam," kata Triana kepada Tribunnews.com, Senin (2/11/2020).
Dalam Muktamar Pemilihan Ketua Umum PPP nanti, Triana berharap PPP bisa memilih Ketua Umum yang berasal dari Ulama dan Pejuang Islam.
Baca juga: Menteri Hingga Gubernur Jadi Calon Ketua Umum PPP
“PPP adalah partai Islam, seharusnya kita sadar bahwa penguat PPP itu adalah ulama-ulama, pesantren-pesantren, tokoh agama dan pergerakan islam, oleh karena itu saya secara pribadi mengharapkan jika PPP ingin besar jangan melupakan ulama dan tokoh pergerakan Islam," kata Triana.
Selain dari kalangan Ulama dan pergerakan islam, diharapkan Ketum PPP nanti adalah sosok yang kuat secara ekonomi.
“InsyaAllah kalau ekonominya kuat, maka PPP akan semakin kuat. PPP tidak perlu jauh-jauh mencari calon atau kandidat Ketumnya. Masih banyak tokoh yang layak dan mumpuni untuk menjadi Ketum PPP yang berasal dari organasisi pendiri PPP, salah satu contohnya adalah Usamah Hasyim Ketua Umum PARMUSI," kata Triana.
Menurutnya, Usamah sangat layak menjadi Ketum PPP selain berasal dari Ulama, jelas asal usulnya.
Triana menjelaskan Usamah cukup lama mendampingi Bapak Hamza Haz Mantan Ketua Umum PPP dan mantan Wakil Presiden RI.
Usamah merupakan tokoh Pejuang Islam.
Contoh nyata yang telah dibuatnya adalah Desa Madani yang telah berdiri dibeberapa daerah dengan target nasional yang digagas dan kekembangkan oleh Usamah melalui PARMUSI.
"Selain itu Beliau juga punya hubungan baik dengan siapa saja termasuk dengan Pemerintah sehingga Beliau bisa diterima disemua kalangan dan saya yakin Beliau bisa menyatukan kembali PPP, ditangan Beliau PPP akan lebih maju dan jaya," ujarnya.