Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stafsus Milenial Jokowi : 2 Mundur, 5 Masih Bertugas, Desakan Evaluasi - Bubarkan dan Aji Mumpung

Setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, kiprah staf khusus milenial Jokowi juga disorot, banyak pihak minta mereka dievaluasi hingga dibubarkan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Stafsus Milenial Jokowi : 2 Mundur, 5 Masih Bertugas, Desakan Evaluasi - Bubarkan dan Aji Mumpung
TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO 

Sukamta mengapresiasi positif mundurnya CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara dan CEO Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra.

Namun, ia menilai mundurnya kedua milenial itu tak menyelesaikan masalah utama.

Anggota Komisi I DPR tersebut mengatakan masalah konflik kepentingan terutama terkait Belva, belumlah usai.

Sebab, Ruangguru masih menjadi mitra kerja pemerintah dalam program Kartu Prakerja.

"Kalau Belva mau tuntaskan masalah, mestinya ia tarik Ruangguru dari program Kartu Prakerja."

"Agak berbeda dengan Andi yang jelas-jelas telah menyalahgunakan kewenangan sebagai stafsus Presiden atau melampaui kewenangan yang dimilikinya," tuturnya.

Dia pun meminta kasus ini dijadikan pembelajaran bagi semua pihak, terutama milenial, bahwa check and balances itu penting.

Berita Rekomendasi

Sukamta menegaskan tak peduli tua atau muda, kekuasaan selalu berhimpitan dengan kepentingan pribadi dan kelompok.

"Semakin banyaknya lembaga-lembaga yang dibuat oleh Presiden, baik itu stafsus atau apa saja, ternyata juga memerlukan pengawasan tersendiri."

"Supaya tidak terjadi abuse of power. Pada dasarnya itu menjadi tanggung jawab Presiden yang mengangkatnya," cetusnya.

Sementara, Presiden Jokowi angkat bicara ata mundurnya dua Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Presiden mengaku memahami keputusan pengunduran diri kedua pemuda tersebut.

"Saya memahami kenapa mereka mundur, Saudara Belva Devara dan Andi Taufan."

"Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (24/4/2020).

Sejak awal, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya anak-anak muda seperti keduanya untuk berkesempatan belajar dan berperan serta dalam pemerintahan dan tata kelola.

Keduanya merupakan bagian dari tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial yang ditunjuk pada 21 November 2019, dan memiliki sejumlah prestasi di bidangnya.

"Sebetulnya saya ingin mereka tahu mengenai pemerintahan dan kebijakan publik," kata Presiden.

Presiden menyebut selama menjalankan tugasnya, mereka banyak membantu memberikan gagasan inovasi di berbagai sistem pelayanan publik agar menjadi lebih cepat dan efektif.

"Mereka telah banyak membantu saya bersama-sama dengan staf khusus lainnya dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik, sehingga lebih cepat dan efektif," ungkapnya.

Selain itu, Kepala Negara juga turut mendoakan keduanya agar dapat terus meniti kesuksesan di bidang masing-masing yang selama ini mereka geluti.

"Saya meyakini, insyallah, mereka akan sukses di bidang masing-masing."

"Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang tekfin, keuangan mikro dan usaha kecil," harapnya.

Stafsus milenial Jokowi dari tujuh sisa lima orang

Di periode keduanya, Presiden Jokowi memiliki staf khusus milenial.

Kali pertama diangkat dan diumumkan, Jokowi memiliki 7 stafsus milenial.

Namun, kini stafsus milenial tersisa tinggal 5 orang karena 2 orang mengundurkan diri yakni Andi Tufan dan Belva.

7 staf khusus Jokowi milenial yang kali pertama diangkat yaitu:

1. Angkie Yudistia, pendiri Thisable Enterprise,

2. Aminuddin Ma'ruf, mantan Ketum PMII

3. Adamas Belva Syah Devara, pendiri Ruang Guru

4. Ayu Kartika Dewi, perumus Pergerakan Sabang-Merauke

5. Putri Indahsari Tanjung, Founder CreativePreneur

6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta

7. Gracia Billy Mambrasar, pemuda Papua

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan. Sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora yang tersebar di berbagai tempat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis 21 November 2019 lalu.

Para stafsus milenial Jokowi memiliki bidang tugas masing-masing.

Angkie Yudistia bertanggung jawab untuk komunikasi di bidang sosial.

Kemudian, Aminuddin bertanggung jawab untuk menjadi jembatan informasi dan aspirasi dari kelompok strategis.

Sementara itu, Putri Tanjung Indahsari, Adamas Belva Syah Devara, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, dan Gracia Billy Mambrasar bertugas membantu Jokowi untuk memberi masukan berupa terobosan dan inovasi sesuai keahlian mereka.

Misalnya Billy terkait isu Papua, lalu Putri Tanjung mengenai kewirausahaan.

Kini, masih ada 5 stafsus milenial Jokowi yang masih bertugas. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas