Gatot Nurmantyo Diharapkan Tetap Kritis Meski Terima Penghargaan dari Jokowi
Gatot memang layak menerima tanda jasa tersebut karena telah berkarir di militer dan puncaknya sebagai Panglima TNI.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKS M. Nasir Djamil berharap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tetap kritis, setelah menerima Bintang Mahaputera.
"Sebagai elit di KAMI tentu ini ujian bagi Gatot Nurmantyo apakah setelah menerima penghargaan ini, masih tetap kiritis kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat?" ujar Nasir saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).
Nasir menyebut Gatot Nurmantyo harus bisa melihat secara jernih bahwa penghargaan yang diterimanya nanti merupakan dari negara, bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kebetulan saja Jokowi sebagai kepala negara yang mendapat kesempatan untuk menyematkan penghargaan itu. Di sini kedewasaan politik sedang mendapat ujian," papar Nasir.
Baca juga: Setelah Fahri Hamzah dan Fadli Zon, Joko Widodo Akan Beri Bintang Mahaputera pada Gatot Nurmantyo
Terkait Bintang Mahaputera, kata Nasir, Gatot memang layak menerima tanda jasa tersebut karena telah berkarir di militer dan puncaknya sebagai Panglima TNI.
"Sudah layak dan patut Gatot Nurmantyo mendapatkan medali penghormatan dari negara. Dedikasi dan pengorbanannya dalam membela dan mempertahankan negara diberi penghargaan oleh negara," tutur Anggota Komisi II DPR itu.
Diketahui, Presiden Jokowi akan menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Selain Gatot, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat bakal mendapatkan penghargaan serupa.
Bintang Mahaputera terdiri dari lima kelas mulai Bintang Mahaputera Adhipurna, Mahaputra Adhipradana, Mahaputra Utama, Mahaputra Pratama hingga Bintang Mahaputera Nararya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.