PAN Sebut Otomatisasi dan Digitalisasi Jadi Tantangan Terbesar Ketenagakerjaan
berdasarkan kajian yang dilakukan internal PAN, tantangan ketenagakerjaan Indonesia bukan sekadar masalah upah, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lai
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebut tantangan terbesar bidang ketenagakerjaan ke depan yaitu otomatisasi dan digitalisasi.
Menurut Eddy, berdasarkan kajian yang dilakukan internal PAN, tantangan ketenagakerjaan Indonesia bukan sekadar masalah upah, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lainnya.
"Semua itu penting dan perlu ditangani secara dini. Tapi tantangan terbesar di depan mata itu adalah masalah otomatisasi dan digitalisasi," ujar saat diskusi virtual PAN bertema Resesi dan Percepatan Pemulihan Ekonomi, Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Eddy mencontohkan, disrupsi pertama yang terjadi otomatisasi dan digitalisasi di sektor jasa yaitu, petugas gerbang tol yang kini telah diganti dengan mesin.
Baca juga: Digitalisasi, Sekolah Akan Terima Bantuan Laptop Pada 2021
"Kemudian, dulu perbankan memperluas jaringan banknya, sekarang beramai-ramai tutup cabangnya. Lalu, ketika dulu mau terbang, kita pergi ke agen travel dan sekarang tinggal buka aplikasi dismartphone," papar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.
Melihat kondisi tersebut, kata Eddy, pemerintah harus melakukan langkah yang dapat meningkatkan keterampilan dari tenaga kerja Indonesia, agar bisa adaptasi di era otomatisasi dan digitalisasi.
"Peningkatan keterampilan ini adalah penting, agar tenaga kerja kita bisa adaptasi dengan kemajuan yang tidak bisa dihindari. Bagaimana bisa menciptakan produk-produk nilai tambah dan ini merupakan PR (pekerjaan rumah) bersama," tutur Eddy.