PSI : Siapa pun Pemenang Pilpres AS, Kepentingan Nasional Indonesia Nomor Satu
PSI berpandangan siapapun pemenang Pilpres AS, Indonesia harus cerdas memainkan peran untuk kepentingan nasional, khususnya pemulihan ekonomi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpandangan siapa pun yang memenangkan Pemilu AS 2020, Indonesia diharapkan cerdas memainkan peran untuk kepentingan nasional, khususnya pemulihan ekonomi nasional dan stabilitas keamanan di kawasan Laut China Selatan.
“Perang dagang antara AS dan China berdampak besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Indonesia harus mampu memainkan peran dalam menyiasati dampak perang dagang, khususnya penyesuaian hambatan dagang, baik tarif maupun non-tarif,” kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).
Di sisi lain, kata Tsamara, Indonesia harus lincah dan piawai untuk menyerap investasi dari relokasi pabrik perusahaan-perusahaan besar jika ada kebijakan peningkatan tarif pajak korporasi di AS.
Baca juga: Trump Marah ke Gubernur Pennsylvania : Kami Awasi Anda
Jika Biden menang, seperti dikampanyekannya, akan ada kenaikan tarif pajak korporasi di AS.
“Kalau ada kenaikan tarif pajak korporasi, bakal terjadi aliran modal dari AS ke negara berkembang, termasuk ke Indonesia,” kata Tsamara.
Di sisi keamanan regional, Tsamara mengingatkan, AS mendorong adanya Free & Open Indo Pacific yang menekankan prinsip kebebasan navigasi, supremasi hukum dan kedaulatan negara di wilayah Laut China Selatan dalam menangkal kebijakan agresif China, baik militer maupun ekonomi, untuk memperkuat klaimnya dalam menguasai LCS.
“Untuk itu, Indonesia perlu secara cermat memainkan peran untuk tidak menjadi proxy dari rivalitas dua kekuatan dunia tersebut. Indonesia harus menempatkan diri secara terhormat sebagai pihak yang disegani dalam menjaga kedaulatan wilayah sesuai yuridiksi nasional dan UNCLOS, serta prinsip politik bebas-aktif dan aktif mendorong terciptanya perdamaian di kawasan,” pungkas Tsamara.
Pada hari-hari ini, pemilihan presiden AS memasuki masa penghitungan suara.
Donald Trump dan Joe Biden bersaing ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.