Menteri Agama Bangga WNI Jadi Imam di Luar Negeri
Menag mengatakan, ciri khas di negara UEA adalah sangat jarang ditemui orang berlama-lama berada di masjid, terkecuali saat salat berjemaah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengaku bangga melihat banyaknya minat para penghafal Al-Qur’an asal Indonesia yang mengikuti Seleksi Calon Imam Luar Negeri.
Fachrul Razi meninjau langsung pelaksanaan seleksi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama di Jakarta, Senin (9/11/2020).
“Semenjak menjadi Menteri Agama, saya sudah dua kali ke Uni Emirat Arab, pengalaman shalat di masjid. Pertama, menjadi makmum sholat subuh yang imamnya orang Indonesia,” kata Menag.
“Dan kedua, saya mengundang imam yang ada di Dubai. Kesannya, saya sangat bangga. Orang Indonesia imamnya, dan makmumnya orang Arab,” cerita Menag dihadapan 205 penghafal Al-Qur’an (Hafiz) peserta seleksi calon imam yang akan bertugas di Uni Emirat Arab (UEA)," sambung dia.
Baca juga: 205 Penghafal Alquran Ikuti Seleksi Calon Imam di Uni Emirat Arab
Hubungan negara Indonesia dan UEA selama ini baik.
UEA, menurut Menag, merupakan contoh salah satu negara yang mengembangkan toleransi.
“Kiranya, semua peserta nanti yang lulus ke UEA, bisa juga menjaga nilai-nilai ke-Indonesiaan yang kita miliki,” tambah Fachrul.
Menag mengatakan, ciri khas di negara UEA adalah sangat jarang ditemui orang berlama-lama berada di masjid, terkecuali saat salat berjemaah.
“Khasnya di sana, jarang orang berlama-lama di masjid, namun saat salat tiba baru ramai,” kata Menag.