Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Tempat Bersejarah di Surabaya yang jadi Saksi Bisu Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Hari Pahlawan diperingati oleh masyarakat di Indonesia setiap tanggal 10 November, untuk menghormati jasa para pahlawan di Indonesia.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in 4 Tempat Bersejarah di Surabaya yang jadi Saksi Bisu Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Freepik
Hari Pahlawan 10 November. 

Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel.

Hotel Majapahit (intisari.grid)
Hotel Majapahit (intisari.grid) (intisari.grid)

Para pejuang Indonesia bernama Hariyono dan Koesno Wibowo melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru.

Dengan demikian bendera itu menjadi merah putih atau menjadi warna bendera Republik Indonesia.

Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.

Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 dan menjadi salah satu hotel bintang limadi Kota surabaya.

Sebagian besar bangunan asli hotel ini masih dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa unsur interiornya telah direnovasi.

4. Jembatan Merah

Berita Rekomendasi

Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur.

Jembatan ini dibiarkan seperti adanya sebagai jembatan pada umumnya.

Jembatan ini semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sekarang sudah tidak berbekas lagi.

Jembatan merah berperan penting saat perperangan terjadi.

Pasalnya, masyarakat Surabaya bertahan di kawasan Jembatan Merah saat pertempuran melawan tentara Belanda dan Sekutu.

Jembatan Merah Surabaya (Kompasiana)
Jembatan Merah Surabaya (Kompasiana) (Kompasiana)

Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743.

Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda.

Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, pagar pembatas diubah dari bentuk yang semula berbahan dasar kayu, diubah menjadi besi.

Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, sama seperti jembatan lain pada umumnya, dan tetap berwarna merah.

(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas