Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Habib Rizieq: Tidak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyinggung soal peluang rekonsiliasi dengan pemerintah.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Habib Rizieq: Tidak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyinggung soal peluang rekonsiliasi dengan pemerintah.

Habib Rizieq mengaku siap membuka pintu rekonsiliasi asal diawali dengan dialog terbuka.

Menurut Habib Rizieq, rekonsiliasi bisa berjalan jika pintu dialog dibuka.

Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).

“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan enggak boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. Kriminilasisi sudah enggak boleh,” ujar Habib Rizieq.

Baca juga: Cerita Kepulangan Habib Rizieq, Sebut Ada yang Menjegal untuk Kembali ke Indonesia, Ini Pengakuannya

Baca juga: Serka BDS Ditahan POM AU, Diduga Langgar Disiplin Militer Setelah Unggah Video Sambut Habib Rizieq

Ia mengatakan, pihaknya telah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017.

Berita Rekomendasi

Saat itu, pintu rekonsiliasi dibuka pasca aksi 212 tahun 2016 kemudian ada tabligh akbar di Masjid Istiqlal.

“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum PilkadaDKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” ungkapnya .

Meski demikian, Habib Rizieq menyebut pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi.

Justru, katanya, pemerintag bertindak dengan mengkriminalisasi para ulama.

“Stop dulu kriminalisasi pra aktivitasnya tunjukan dulu niat baiknya. Kalau mau dialog dan rekonsiliasi ahlan wa sahlan, kita siap dialog dan damai kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas