Habib Rizieq: Tidak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyinggung soal peluang rekonsiliasi dengan pemerintah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyinggung soal peluang rekonsiliasi dengan pemerintah.
Habib Rizieq mengaku siap membuka pintu rekonsiliasi asal diawali dengan dialog terbuka.
Menurut Habib Rizieq, rekonsiliasi bisa berjalan jika pintu dialog dibuka.
Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan enggak boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. Kriminilasisi sudah enggak boleh,” ujar Habib Rizieq.
Baca juga: Cerita Kepulangan Habib Rizieq, Sebut Ada yang Menjegal untuk Kembali ke Indonesia, Ini Pengakuannya
Baca juga: Serka BDS Ditahan POM AU, Diduga Langgar Disiplin Militer Setelah Unggah Video Sambut Habib Rizieq
Ia mengatakan, pihaknya telah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017.
Saat itu, pintu rekonsiliasi dibuka pasca aksi 212 tahun 2016 kemudian ada tabligh akbar di Masjid Istiqlal.
“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum PilkadaDKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” ungkapnya .
Meski demikian, Habib Rizieq menyebut pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi.
Justru, katanya, pemerintag bertindak dengan mengkriminalisasi para ulama.
“Stop dulu kriminalisasi pra aktivitasnya tunjukan dulu niat baiknya. Kalau mau dialog dan rekonsiliasi ahlan wa sahlan, kita siap dialog dan damai kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” jelasnya.