Puji Peran Pemulung dalam Kelola Sampah Plastik, DPR Minta Pemda Berikan Status Tenaga Harian Lepas
Dirinya pun menyarankan pemda-pemda agar mengangkat derajat atau status para pemulung.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Dedi Mulyadi memuji peran para pemulung yang dinilai berjasa bagi pengelolaan sampah, terutama sampah plastik, tetapi masih dianggap sebagai masyarakat marjinal.
Dirinya pun menyarankan pemda-pemda agar mengangkat derajat atau status para pemulung.
"Para pemulung agar diberi status formal sebagai tenaga harian lepas oleh pemerintah daerah," kata Dedi dalam keterangan saat mengisi webinar Sahabat Daur Ulang bertajuk 'Memperkuat Waste Management untuk Mendukung Circular Economy', Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Emil Dardak : Kota Surabaya Bisa Jadi Contoh Ekonomi Melingkar Sampah Plastik
Adapun penempatan plastik sebagai kebutuhan pokok, menurut Dedi, telah berubah, baik secara budaya, dari kearifan lokal menjadi modern.
"Namun sayangnya, pembuangan sampah plastik tidak dilakukan dengan baik, sehingga berakhir di sungai dan di gurun," lanjutnya
Adapun di Indonesia, dikatakan legislator Partai Golkar itu, belum ada standarisasi pengelolaan sampah, demikian pula dengan kebijakan insentif.
"Dana bagi hasil desa bisa diambil sebagai salah satu kebijakan untuk pengelolaan sampah," tandas eks Bupati Purwakarta ini.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong menyampaikan sampah plastik jadi sumber penghasilan dan kehidupan bagi para pemulung.
"Kami telah membentuk KIP (Kawasan Industri Pemulung) dan KUP (Kawasan Usaha Pemulung) untuk membantu pengelolaan sampah di pemukiman, sekaligus untuk dapat mensejahterakan para pemulung," kata Prispolly
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kapasitas sumber daur ulang plastik di Indonesia mencapai 84,3 persen dari pemulung, 2 persen dari bank sampah dan sisanya 13 persen dari TPS 3R, TPST dan PDU.
Prispolly mengungkapkan bahwa plastik jenis PET, baik kemasan air mineral maupun kemasan makanan adalah yang paling dominan ditemukan dan dimanfaatkan oleh para pemulung.
"Plastik memiliki komposisi dan harga yang jauh lebih baik dan lebih menguntungkan bagi mereka. Semakin bening warna plastik PET semakin tinggi harganya," pungkasnya.