Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Djoko Tjandra Bantah Kesaksian Tommy Sumardi Sebut Surat Bukti Penghapusan Red Notice Palsu

Djoko Tjandra membantah kesaksian Tommy Sumardi yang menyebut bukti surat pemberitahuan penghapusan red notice dari Irjen Napoleon Bonaparte palsu.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Djoko Tjandra Bantah Kesaksian Tommy Sumardi Sebut Surat Bukti Penghapusan Red Notice Palsu
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Djoko Tjandra membantah kesaksian Tommy Sumardi dalam sidang kasus penghapusan red notice di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (13/11/2020). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra membantah kesaksian Tommy Sumardi yang menyebut bukti surat pemberitahuan penghapusan red notice dari Irjen Napoleon Bonaparte adalah surat palsu.

Djoko Tjandra mengaku tidak pernah mengucapkan hal itu kepada Tommy.

"Pertama, saksi mengatakan bahwa surat NCB yang (diberikan) Napoleon itu palsu. Saya tidak pernah tahu itu," kata Djoko Tjandra di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (13/11/2020).

Djoko Tjandra juga menyatakan keterangan Tommy Sumardi soal selama pengurusan red notice Interpol dan daftar pencarian orang (DPO), Tommy tidak pernah berhubungan dengan dirinya.

Baca juga: Djoko Tjandra Bantah Perintahkan Tommy Sumardi Bayar Dua Jenderal Polisi

Dengan tegas Djoko Tjandra menyebut keterangan itu bohong sepenuhnya dan dinilai merugikan pihaknya.

"Ada tambahan lagi bahwa selama pengurusan red notice dan DPO, saksi tak pernah berhubungan dengan saya. Kecuali minta uang. Itu adalah kebohongan, itu merugikan kami," ungkap Terdakwa kasus perkara surat jalan palsu itu.

Berita Rekomendasi

Dalam persidangan yang sama, Tommy Sumardi selaku saksi mengatakan eks Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri Irjen Napoleon Bonaparte mengirim surat palsu perihal keterangan penghapusan red notice Interpol atas nama Joko Soegiarto Tjandra oleh sistem.

Tommy menceritakan bahwa dirinya diminta Djoko Tjandra mengecek status red notice Interpol ke Mabes Polri.

Baca juga: Saksi Sebut Napoleon Beri Surat Palsu Pemberitahuan Penghapusan Red Notice Djoko Tjandra

Tommy merupakan rekan Djoko Tjandra sejak tahun 1998.

Mendengar permintaan itu, Tommy lalu menghubungi mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Prasetijo Utomo, atas rekomendasi dari teman-temannya.

Prasetijo kemudian memperkenalkan Tommy dengan Irjen Napoleon.

Kemudian Napoleon kata Tommy menyebut bahwa red notice Djoko Tjandra sudah terbuka.

Tommy menjelaskan maksud dari status tersebut yaitu nama Djoko Tjandra dalam red notice Interpol sudah terhapus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas