Mardani Ali Sera: Kepulangan Habib Rizieq Shihab Babak Baru Kedewasaan Demokrasi
Politisi PKS Mardani Ali Sera menyebut kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Harap Pemerintah dan Habib Rizieq Shihab Bertemu
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Mardani Ali Sera berharap pemerintah dan Habib Rizieq Shihab saling bertemu untuk menciptakan keteduhan di dalam negeri.
"Silaturahim agar teduh dan guyub," ujar Mardani saat dihubungi, Jumat (13/11/2020).
Menurut Mardani, komunikasi kedua belah pihak sangat dibutuhkan, apalagi Habib Rizieq Shihab selaku imam besar Front Pembela Islam (FPI) sudah menyampaikan siap rekonsiliasi.
"Buka komunikasi, Habib Rizieq Shihab sudah menyatakan siap rekonsiliasi, baik juga pemerintah menyambut dengan silaturhim dan dialog, jika belum ada titik temu," papar Anggota Komisi II DPR itu.
Baca juga: KPAI Sayangkan Anak-Anak Ikut dalam Penyambutan Rizieq Shihab
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang ditahan.
Habib Rizieq menyebut sejumlah nama untuk dibebaskan. Seperti, Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith.
Menurut Habib Rizieq, permintaan itu sebagai salah satu syarat untuk membuka dialog.
Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
"Bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama kita yang saat ini menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith," kata Habib Rizieq.
Sementara, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa tidak ada yang perlu direkonsiliasikan dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Pernyataan Moeldoko tersebut menjawab tawaran Rizieq untuk rekonsiliasi asalkan tidak ada kriminalisasi ulama.
"Menurut saya, apa yang direkonsiliasi dengan Pak Habib Rizieq? Kita tidak ada masalah," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Sedari awal menurut Moeldoko pemerintah tidak melarang Rizieq untuk kembali ke Indonesia.