Politikus Gerindra: Kepulangan Habib Rizieq Momentum Lanjutan untuk Memaksimalkan Rekonsiliasi
Politikus Gerindra Habiburokhman menyebut kepulangan Habib Rizieq Shihab harus dimanfaatkan untuk melanjutkan rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra Habiburokhman menyebut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab harus dimanfaatkan untuk melanjutkan rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
"Kepulangan Habib Rizieq adalah momentum lanjutan untuk memaksimalkan rekonsiliasi," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Jakarta, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya, harus diakui kondisi di dalam negeri menjelang dan pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terjadi ketegangan politik.
"Pak Prabowo masuk kabinet adalah momentum awal rekonsiliasi, kita lupakan perbedaan dan tumbuhkan kebersamaan untuk sama-sama mengatasi persoalan kebangsaan," katanya.
Baca juga: Sentil Rizieq Shihab, Nikita Mirzani Diancam Rumahnya Akan Dikepung, Nyai Beri Balasan: Gak Ngaca Ya
Karena itu, Anggota Komisi III itu mengimbau semua pihak untuk sama-sama bersikap bijak.
"Jangan apriori satu sama lain dan jangan risih dengan istilah rekonsiliasi," tuturnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang ditahan.
Habib Rizieq pun menyebut sejumlah nama untuk dibebaskan.
Baca juga: Setelah Revolusi Akhlak, Kini Habib Rizieq Shibab Singgung Revolusi Berdarah
Seperti, Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith.
Menurut Habib Rizieq, permintaan itu sebagai salah satu syarat untuk membuka dialog.
Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
"Bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama kita yang saat ini menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith," kata Habib Rizieq.
Baca juga: Kata Petinggi PBNU soal Kemungkinan Rencana Silaturahmi dengan Rizieq Shihab
Sementara, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa tidak ada yang perlu direkonsiliasikan dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Pernyataan Moeldoko tersebut menjawab tawaran Rizieq untuk rekonsiliasi asalkan tidak ada kriminalisasi ulama.
"Menurut saya, apa yang direkonsiliasi dengan pak Habib Rizieq? Kita tida ada masalah," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis, (12/11/2020).
Sedari awal menurut Moeldoko pemerintah tidak melarang Habib Rizieq untuk kembali ke Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan kepulangan Habib Rizieq yang tidak ada hambatan di Indonesia.
"Buktinya pulang gak ada masalah kok. apakah kita mencegat, nggak. Aparat keamanan justru kita wanti-wanti, Kawal dengan baik, jangan diganggu walaupun mereka sendiri yang menganggu, menganggu jalan maksudnya, menganggu publik," katanya.