NU dan Muhammadiyah Tunda Muktamar Karena Covid-19, Bagaimana dengan Reuni PA 212?
Muktamar PBNU dan Muktamar PP Muhammadiyah ditunda karena Covid-19 namun Reuni PA 212 tetap akan dilaksanakan.
Editor: Hasanudin Aco
Mukmatar Muhammadiyah Juga Ditunda
Hal yang sama dilakukan Ormas Islam terbesar di Indonesia PP Muhammadiyah.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 sedianya akan digelar pada 1-5 Juli 2020 lalu di Solo ditunda.
Penundaan ini berkaitan dengan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sektretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, penundaan tersebut merupakan hasil rapat pleno yang digelar PP Muhammadiyah pada 18 Maret 2020.
"Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 yang semula direncanakan dilaksanakan 1-5 Juli 2020 ditunda pelaksanaannya," kata Mu'ti dalam pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Tribun Jateng, Kamis (19/3/2020).
Keputusan penundaan ini diambil setelah pihaknya memperhatikan masukan para dokter dan ahli epidemiologi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan peserta dan penggembira muktamar.
"Hasil rapat pleno ini akan dikomunikasikan dengan PW Muhammadiyah dan Aisyiah sebelum ditetapkan dengan surat keputusan resmi," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah: Kalau Tidak Bisa Beri Solusi Covid-19, Jangan Buat Masalah
PP Muhammadiyah dalam berbagai kesempatan ikut membantu penanggulangan Covid-19.
PP Muhammadiyah memiliki ribuan rumah sakit di Indonesia, tenaga kesehatan dan laboratorium serta relawan yang membantu penanggulangan Covid-19.
Reuni PA 212 Tetap Digelar
Berbeda dengan reuni PA 212 yang akan dilaksanakan di Monas Jakarta 2 Desember 2020 mendatang.
Gerakan yang lahir untuk memprotes dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama pada 4 tahun silam ini pun masih berencana menggunakan kawasan Monumen Nasional ( Monas) Jakarta Pusat sebagai lokasi pelaksanaan reuni.