Klaim Hajatan di Petamburan Patuhi Protokol, Haikal Hassan: Tapi Masyarakat Rindu Habib Rizieq
Sekretaris Jenderal HRS Centre Haikal Hassan mengaku hajatan pernikahan yang digelar Rizieq Shihab sudah mematuhi protokol kesehatan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
Haikal juga ikut menyinggung gelaran acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipermasalahkan.
Pihaknya mengaku sudah mengikuti semua protokol kesehatan.
Seperti pemberitahuan untuk memakai masker dan menjaga jarak.
Baca juga: Kompolnas Angkat Suara Soal Pencopotan 2 Kapolda: Ini Harus Jadi Pelajaran bagi Pejabat Kepolisian
Baca juga: Anies Diperiksa Polisi soal Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq, PKB: Jangan Ada Kesan Tebang Pilih
Bahkan ia juga sempat menyarankan agar para simpatisan tidak perlu hadir ke lokasi.
Sebab, mereka juga bisa menyaksikan acara melalui siaran langsung yang ditayangkan Front TV.
Namun Haikal mengungkapkan luapan massa yang hadir ke Petamburan lantaran rindu kepada Rizieq Shihab.
"Acara berikutnya Maulid, kita ikuti semua prosedur, ada pemberitahuan untuk menjaga jarak."
"Kita juga bagi-bagi masker, yang hadir kami sarankan melihat di Front TV saja."
"Tapi masyarakat begitu menanti kerinduan (kepada Rizieq Shihab) ini," ungkap Haikal Hassan.
Acara di kediaman Rizieq Shihab menuai polemik
Sebelumnya diberitakan, acara yang digelar Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) lalu menuai polemik.
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) itu memicu kerumunan massa.
Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Soal Kerumunan di Acara FPI Petamburan, Wagub DKI: Izin Keramaian Bukan ke Pemda, tapi Polisi
Baca juga: Pembelaan Pemprov DKI Soal Acara Habib Rizieq, Sebut Massa Bukan Tamu, hingga Petugas Terbatas
Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.
Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak fisik.
Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.
(Tribunnews.com/Maliana)