- Membela hak-hak mereka, dan

- Menyelenggarakan pendidikan untuk membantu mengasah serta mewujudkan potensi dari mulai masa kanak-kanak hingga remaja.

Akhirnya, sejak tahun 1953 UNICEF pun dijadikan sebagai badan tetap PBB dengan sedikit perbedaan nama menjadi United Nations Children’s Fund, tetapi singkatannya tetap sama: UNICEF.

Baca juga: Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November, Berawal dari Hari Ibu di Solo Tahun 2014

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, Lengkap dengan Sejarah Singkatnya

Konvensi Hak-Hak Anak

Konvensi hak-hak anak adalah perjanjian hak asasi manusia yang paling banyak diartifikasi di dunia dalam sejarah.

Pada 20 November beberapa negara berjanji untuk melindungi hak-hak anak.

Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ialah sebuah konvensi internasional yang meregulasi hak anak-anak yang meliputi hak politik, sipil, sosial, ekonomi, dan kultural anak-anak.

Negara-negara yang meratifikasi konvensi ini terikat untuk menjalankannya sesuai dengan hukum internasional.

Pelaksanaan Konvensi Hak-Hak Anak ini diawasi oleh Komite Hak-Hak Anak PBB yang anggota-anggotanya terdiri dari berbagai negara di seluruh dunia.

Menurut Konvensi, anak-anak bukan hanya benda yang menjadi milik orang tua mereka dan untuk siapa keputusan dibuat, atau orang dewasa dalam pelatihan.

Sebaliknya, mereka adalah manusia dan individu yang memiliki haknya sendiri.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa masa kanak-kanak terpisah dari dewasa dan berlangsung hingga 18.

Ini adalah waktu khusus di mana anak-anak diizinkan untuk tumbuh, belajar, bermain dan berkembang.

Tidak diragukan lagi, konvensi ini menjadi perjanjian hak asasi manusia yang paling diratifikasi yang diterima di seluruh dunia dan membantu mengubah kehidupan anak-anak.