Kemendikbud: Merdeka Belajar Percepat Perkembangan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
Sofwan Effendi meminta para dosen dan mahasiswa untuk memaksimalkan kebijakan Merdeka Belajar.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Sofwan Effendi meminta para dosen dan mahasiswa untuk memaksimalkan kebijakan Merdeka Belajar.
Menurut Sofwan, kebijakan ini dapat mempercepat peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa.
Baca juga: Tenaga Pendidik Dapat Subsidi Upah, Kemendikbud: Guru dan Dosen Juga Terdampak Covid-19
"Maksimalkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar kita bisa memanfaatkan seluruh pilihan-pilihan yang bisa diambil oleh para dosen dan mahasiswa di dalam mempercepat kompetensi dan kualifikasi," kata Sofwan melalui keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020).
Sofwan mengatakan seluruh kegiatan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat memperluas pilihan kegiatan bagi mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Baca juga: Kemendikbud Cocokkan Data Bantuan Subsidi Upah dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Prakerja
Bagi dosen sendiri, terdapat dua keuntungan yaitu memiliki kompetensi yang didapatkan di luar kampusnya dan mendapatkan kredit poin bagi peningkatan karirnya.
"Jika dirunutkan keenam episode ini, maka inti dasar capaian pendidikannya yaitu menjadikan insan pendidikan yang berakhlak mulia dan menunjukkan kredibilitas serta integritas diri, kemudian tertanamnya visi iptek dengan berpikir inovatif, dan menangkap sinyal pasar dengan menyiapkan lulusan yang sesuai kebutuhan pasar," ucap Sofwan.
Sofwan juga menekankan pentingnya karya ilmiah bagi karier dosen, dan menilai karya ilmiah harus memiliki kaidah keilmuan dan direview secara baik.
"Publikasi yang berkualitas harus dilihat dari dua sisi yaitu jurnalnya berkualitas dan tulisannya berkualitas. Dua panduan tersebut yang akan membawa karir dosen itu naik," pungkas Sofwan.