IPW: 5 Jenderal Calon Kepala BNN Bakal Ikut Persaingan Calon Kapolri, Ini Nama-nama Mereka
Neta melihat, persaingan ketat kelima jenderal ini untuk menjadi Kepala BNN tak terlepas dari makin riuhnya bursa Kapolri.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikitnya ada lima jenderal bintang dua berpangkat Irjen yang akan bersaing ketat menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun pada 1 Desember 2020.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut mereka adalah Kapolda Riau Irjen Agung Setya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil, mantan Kapolda Bali Petrus Golose, Korsahli Kapolri Irjen Nana, dan Kapolda Jabar Irjen Dofiri.
Neta melihat, persaingan ketat kelima jenderal ini untuk menjadi Kepala BNN tak terlepas dari makin riuhnya bursa Kapolri seiring akan pensiunnya Kapolri Idham Azis pada akhir Januari 2021.
"Salah satu syarat untuk bisa masuk dalam bursa calon Kapolri adalah harus menjadi jenderal bintang tiga atau Komjen," katanya.
Dan dalam waktu dekat, kata Neta, akan ada dua posisi Komjen yang pensiun. Yakni Komjen Heru Winarko kelahiran Jakarta, 1 Desember 1962.
Heru adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Maret 2018 memegang jabatan sebagai Kepala BNN.
Lalu Komjen Didid Widjanardi kelahiran Surakarta 14 Januari 1963.
Didid adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 3 Maret 2020 memegang jabatan sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
"Seiring akan pensiunnya Heru diperkirakan pada akhir pekan ini Polri akan kembali melakukan mutasi besar," ujarnya.
Gerbong rotasi ini menurut Neta adalah tahap pertama untuk menyongsong suksesi Kapolri di akhir Januari 2021.
"Diperkirakan gerbong rotasi kedua akan terjadi di Minggu pertama Januari.
"Dalam gerbong rotasi pertama akan ada lima jenderal bintang dua yang akan bersaing ketat untuk masuk menjadi Kepala BNN," tambahnya.
Dari lima jenderal bintang dua itu, kata Neta, IPW melihat hanya ada dua jenderal yang paling kuat sebagai calon Kepala BNN, yakni Irjen Agung Setya dan Irjen Petrus Golose.
"Agung adalah nama baru dalam bursa calon jenderal bintang tiga di Polri.
"Namanya muncul setelah Presiden Jokowi tertarik dengan program kerjanya selama menjadi Kapolda Riau," katanya.
"Sedangkan Petrus Golose adalah Kapolda paling lama menjabat dalam sejarah Polri.
"Petrus menjabat selama empat tahun lebih menjadi Kapolda Bali," tambah dja.
Neta mengatakan beberapa waktu lalu Petrus dimutasi dalam rangka persiapan jabatan di luar Polri.
Namanya sempat disebut sebut sebagai calon kuat Kepala BNPT namun dia kalah bersaing dengan teman satu angkatannya, Boy Rafli.
"Tampilnya jenderal bintang dua menjadi Kepala BNN di awal Desember ini tentu memunculkan persaingan baru dalam bursa calon Kapolri," kata dia.
Sebab menurut Neta, selama ini dari 14 jenderal bintang tiga di Polri, hanya ada empat jenderal bintang tiga yang menjadi calon kuat untuk masuk bursa kapolri, yakni Wakapolri Gatot Edi, Kabareskrim Sigit, Kabaharkam Agus, dan Kepala BNPT Boy Rafli.
"Jika 1 Desember nanti ada bintang dua yang masuk menjadi Kepala BNN, yang bersangkutan diperkirakan juga bakal meramaikan bursa calon Kapolri," tutup Neta.
Bursa calon Kapolri
Bursa calon kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) makin menghangat seiring dengan akan segera berakhirnya masa jabatan Jenderal Pol Idham Azis karena memasuki masa pensiun.
Sejumlah nama kini mengemuka.
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali menunjuk calon tunggal Kapolri pengganti Idham Azis yang diberikan kepada DPR RI.
"Lemkapi memprediksi Presiden akan mengirim hanya satu pati polri bintang tiga sebagai calon kapolri ke DPR," kata Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Saputra Hasibuan saat dihubungi, Selasa (24/11/2020).
Lemkapi, kata Edi, mencatat telah ada 5 jenderal bintang tiga yang menguat menjelang Jenderal Idham Azis pensiun pada Januari 2021 nanti. Mereka semuanya memenuhi syarat untuk menggantikan eks Kabareskrim tersebut.
"Lemkapi mencatat ada 5 jenderal bintang tiga yang memenuhi syarat dan berpeluang besar sebagai Kapolri. Idealnya nanti presiden akan mengambil pati polri bintang 3 dari angkatan 88, 89, 90, 91."
"Saya kira nama sudah bisa dibaca. Biar kelihatan ada regenerasi. Untuk 87 tetap ada. Tapi semua itu tergantung presiden," ungkapnya.
Menurut dia, sesuai UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri, hanya mereka yang bintang tiga memenuhi syarat sebagai calon kapolri.
Sedang pati polri yang bintang dua tidak bisa kecuali dalam waktu dekat mendapat job bintang tiga.
Selain bintang 3, syarat lainnya adalah memiliki prestasi dan berpengalaman memimpin wilayah. Kemudian yang lebih penting lagi memimiliki cemistry atau kecocokan dengan presiden agar bisa mengujudkan visi misi Presiden.
"Kami melihat faktor cemistry yang paling dominan. Tanpa memiliki cemistry yang baik sulit direkomendasikan Presiden untuk calon kapolri," tukasnya.
Namun Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh menyebut saat ini masih terlalu dini untuk menduga-duga sosok calon Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021.
"Terlalu dini menduga-duga, karena nama calon dari Presiden belum disampaikan kepada Komisi III DPR untuk dilakukan fit and propert test, sebagaimana lazimnya dan diatur dalam peraturan perundangan," kata Pangeran saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Minimal Bintang Tiga
Menurut Pengeran, sosok calon Kapolri yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) minimal berpangkat bintang tiga atau Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) Pol.
"Kita ketahui bahwa dalam waktu dekat ada beberapa Komjen yang akan berakhir masa tugasnya di bulan November dan Desember 2021," papar politikus PAN itu.
Tiga Komjen Pol yang akan segera pensiun yaitu Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Htama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.
"Berarti ada tiga (berpangkat) Irjen yang bisa mendapat promosi ke bintang tiga Komjen. Dan ini memperkaya bursa calon Kapolri, apabila dipromosikan sebelum habisnya masa tugas Kapolri pada Januari 2021," papar Pangeran.
Pangeran berharap kepada jajaran Polri untuk tetap menjaga solidaritas menjelang pergantian Kapolri pada awal tahun depan.
"Solidaritas di tubuh kepolisian harus tetap terjaga, apalagi menghadapi agenda nasional Pilkada serentak dan hari besar keagamaan Natal dan tahun baru. Harus tetap terjaga dalam keadaan aman dan kondusif," ucap Pangeran.
Terkait calon Kapolri, Tribunnews.com merangkum setidaknya ada 11 Komjen dan 3 Irjen yang berpeluang menjadi pengganti Idham Azis, di antaranya :
1. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
Komjen Gatot Eddy merupakan jenderal polisi berusia 55 tahun kelahiran Solok, Sumatera Barat. Dia merupakan alumni akademi polisi tahun 1988.
Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, dia menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri pada 2018. Dia juga adalah tokoh senior dalam korps Bhayangkara.
Berbagai jabatan pernah dia emang dari Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga Wakapolda Sulawesi Selatan.
2. Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum), Komjen Pol Agung Budi Maryoto
Komjen Pol Agung Budi Maryoto merupakan seorang perwira tinggi Polri berusia 55 tahun yang lahir di Cilacap, Jawa Tengah. Namun, peluang Komjen Agung untuk menjadi Kapolri dinilai sulit.
Sebab, dia merupakan alumni Akpol angkatan 1987 yang notabene angkatan di atas jenderal Idham Azis yang merupakan angkatan 1988.
Namun demikian, peluang Komjen Budi tetap terbuka. Sebab, setidaknya dia memiliki berbagai pengalaman yang mumpuni.
Di antaranya, Kapolda Kalimantan Selatan, Kakorlantas Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat hingga Kabaintelkam Polri.
3. Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Agus Andrianto
Komjen Pol Agus Andrianto merupakan jenderal polisi berusia 53 tahun. Alumni akademi polisi angkatan 1989 ini lahir di Blora, Jawa Tengah.
Komjen Agus Andrianto pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Di antaranya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Wakapolda Sumatera Utara, Kapolda Sumatera Utara hingga terakhir menjadi Kabaharkam Polri.
4. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bisa dibilang calon kandidat Kapolri yang paling berusia muda. Perwira tinggi Polri kelahiran Ambon, Maluku itu masih berusia 51 tahun.
Listyo merupakan Alumni Akpol 1991. Namanya Listyo melejit setelah sempat menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, dia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Banten hingga menjadi Kadiv Propam Polri.
5. Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel
Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel merupakan seorang perwira tinggi kelahiran Bogor, Jawa Barat. Dalam usianya 54 tahun, dia pernah memegang sejumlah jabatan penting.
Namun yang anyar, Komjen Rycko merupakan mantan ajudan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan Kapolda Jawa Tengah.
Komjen Rycko sendiri merupakan alumni Akpol 88 B.
6. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Komjen Pol Arief Sulistyanto
Komjen Pol Arief Sulistyanto merupakan seorang perwira tinggi Polri yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Saat ini, Komjen Arief masih berusia 55 tahun.
Meski 3 tahun lagi menjelang pensiun, Komjen Arief dinilai sulit menjadi calon Kapolri.
Sebab sama halnya dengan Komjen Budi Maryoto, dia merupakan alumni Akpol 1987 yang notabene satu angkatan di atas jenderal Idham Azis.
Namun peluangnya tentu masih besar karena pengalamannya yang mumpuni.
Tercatat, dia pernah menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri, Kapolda Kalimantan Barat, Sahlijemen Kapolri, Asisten SDM Kapolri hingga Kabareskrim Polri.
7. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar
Komjen Pol Boy Rafli Amar merupakan perwira tinggi polri yang lahir di Jakarta. Saat ini Komjen Boy Rafli masih berusia 55 tahun atau 3 tahun lagi menjelang masa pensiun.
Komjen Boy Rafli merupakan lulusan Akpol 1988. Dia merupakan salah satu tokoh yang berpengalaman dan pernah menjabat jabatan sentral di Polri.
Di antaranya, Kapolda Banten, Kadiv Humas Polri, Waklemdiklat Polri hingga kini menjadi Kepala BNPT.
8. Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol Dharma Pongrekun
Komjen Pol Dharma Pongrekun merupakan seorang perwira tinggi Polri yang berusia 54 tahun. Dharma tercacat sebagai lulusan akademi polisi angkatan 1988 yang memiliki pengetahuan mumpni di bidang reserse.
Di akpol Dharma Pongrekun dikenal berprestasi. Dharma sendiri tercatat sebagai staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Namun, namanya juga mencuat lantaran sempat mencalonkan diri sebagai calon pimpinan KPK bersama 8 jenderal poisi lainnya termasuk Komjen Firli Bahuri.
9. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Firli Bahuri
Komjen Firli Bahuri merupakan perwira tinggi Polri yang lahir di Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. Saat ini, Firli diketahui masih berusia 57 tahun.
Firli tercatat merupakan alumni Akpol angkatan 1990. Namun jalannya menjadi calon Kapolri berat lantaran dia baru saja didapuk menjadi KPK periode 2019–2023.
Selain itu, dia juga terganjal dengan usia. Sebab pada tahun depan, Firli Bahuri telah memasuki masa pensiun.
Namun, jejak karirnya di Kepolisian juga bisa menjadi pertimbangan dan ikut memanaskan sebagai kandidat Kapolri.
Dia tercatat pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono. Selain itu, dia juga pernah menjadi Wakapolda Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kapolda Banten, Karodalops Sops Polri, Kapolda Nusa Tenggara Barat hingga Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
10. Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo
Komjen Bambang Sunarwibowo merupakan seorang perwira tinggi Polri kelahiran Malang, Jawa Timur. Saat ini dia berusia 54 tahun.
Bambang sendiri merupakan lulusan Akpol 1988. Dia juga pernah menjabat sebagai Asrena Kapolri, Sahlisosek Kapolri, Deputi IV Badan Intelijen Negara Bidang hingga Ekonomi Intelijen.
11. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Komjen Pol Andap Budhi Revianto
Komjen Pol Andap Budhi Revianto merupakan seorang perwira tinggi polri kelahiran Jakarta. Alumni Akpol 88 itu kini telah berusia 54 tahun.
Sebelum menjadi Irjen Kemenkumham, dia pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara, Kapolda Maluku hingga Kapolda Kepulauan Riau.
12. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran
Irjen Pol Muhmmad Fadil Imran merupakan seorang perwira tinggi Polri yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat ini, Irjen Fadil yang merupakan alumni Akpol 1991 itu berusia 52 tahun.
Dalam usianya itu, Irjen Fadil pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Di antaranya, Direskrimsus Polda Metro Jaya, Wadirtipideksus Bareskrim Polri, Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Dirtipdter Bareskrim Polri hingga Kapolda Jawa Timur.
13. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi
Irjen Ahmad Luthfi merupakan seorang perwira tinggi Polri kelahiran Surabaya, Jawa Timur. Lulusan Sepamilsuk Polri tahun 1989 itu kini berusia 53 tahun.
Sebelum menjadi Kapolda Jawa Tengah, dia menjadi Wakapolda Jawa Tengah mendampingi Komjen Rycko yang dipromosikan menjadi Kabaintelkam Polri,
Selain itu, dia juga pernah menjadi Kapolresta Surakarta hingga Analis Kebijakan Madya Bidang Sosbud Baintelkam Polri.
14. Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri
Irjen Pol Ahmad Dofiri merupakan seorang perwira tinggi polri kelahiran Indramayu, Jawa Barat (53 tahun).
Dofiri merupakan lulusan akademi kepolisian angkatan 1989 sekaligus peraih penghargaan Adhi Makayasa atau sebagai lulusan terbaik.
Sepanjang kariernya, dia pernah menjabat sebagai Kapolres Bandung serta Wakapolda DIY.
Dofiri sudah memiliki pengalaman menjadi Kapolda, yakni ketika ia memimpin Polda Banten dan Polda DIY.
Dia juga pernah menjadi asisten logistik Kapolri hingga menjadi Kapolda Jawa Barat.