Harta Kekayaan Mensos Juliari P Batubara, Tersangka Korupsi Bansos Covid-19: Punya Harta Rp 47 M
Inilah harta kekayaan Mensos Juliari P Batubara yang jadi tersangka penerima suap oleh KPK mengenai kasus pengadaan bansos penanganan Covid-19.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Inilah harta kekayaan Mensos Juliari P Batubara yang jadi tersangka penerima suap oleh KPK berkaitan kasus pengadaan bansos penanganan Covid-19 di Kemensos.
Dilansir dari situs e-lhkpn.go.id, Wakil Bendahara Umum PDIP periode 2019-2024 itu memiliki harta sebanyak Rp 47 miliar.
Harta kekayaannya berasal dari sektor aset dan bangunan yang tersebar di berbagai lokasi.
Seperti diberitakan Kompas.com, Menteri Sosial Juliari P Batubara (JPB) ditetapkan sebagai tersangka penerima suap oleh Komisi Pemberatasan Korupsi ( KPK) pada Minggu (6/12/2020).
Penetapan sebagai tersangka tersebut, terkait dugaan suap pengadaan bantuan sosial ( bansos) penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos).
Pada konstruksi perkara, KPK mengungkapkan bahwa Juliari diduga menerima uang suap sekitar Rp 8,2 miliar dalam pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama.
"Diduga diterima fee Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh MJS kepada JPB melalui AW dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konferensi pers, Minggu pukul 01.00 WIB.
Selanjutnya, pemberian uang tersebut dikelola oleh EK dan SN yang merupakan orang kepercayaan JPB.
Diduga, uang tersebut digunakan untuk membayar berbagai keperluan pribadi JPB.
Pada periode kedua pelaksanaan bansos sembako, yakni dari Oktober sampai Desember 2020, terkumpul uang sekitar Rp 8,8 miliar.
"Itu juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan JPB," tambah Firli.
Dengan demikian, Mensos Juliari menerima uang suap total sekitar Rp 17 miliar yang diduga digunakan untuk keperluan pribadi.
Atas dugaan tersebut, KPK menetapkan Juliari dan empat orang lain sebagai tersangka.
Juliari ditetapkan sebagai tersangka penerima suap bersama MJS dan AW.
Sementara itu, dua orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap, yaitu AIM dan HS.
Baca juga: Mensos Juliari Menyerahkan Diri ke KPK Usai Ditetapkan Jadi Tersagka, Begini Kondisinya pagi Ini
Baca juga: Mensos Terjerat Kasus Dugaan Suap Bansos Covid-19, Apakah Ada Peluang Hukuman Mati? Ini Kata KPK
Berikut rincian harta kekayaan Mensos Juliari P Batubara:
Berdasarkan LHKPN di situs elhkpn.kpk.go.id, Juliari P Batubara terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada 30 April 2020 dengan total harta Rp 47 miliar.
Dari puluhan miliar hartanya tersebut, Juliari P Batubara tercatat hanya memiliki satu unit mobil mewah.
Berikut rinciannya:
1) Tanah dan Bangunan: 2 bidang tanah dan bagunan di Jakarta Selatan; 1 tanah dan bangunan di Badung; 4 tanah dan bangunan di Bogor; 4 tanah dan bangunan di Simalungun. Total nilainya Rp 48.118.042.150,00.
2) Kendaraan: 1 unit Land Rover 2008 seharga Rp 618.750.000,00
3) Harta bergerak lainnya: Rp 1.161.000.000,00
4) Surat berharga lainnya: Rp 4.658.000.000,00
5) Kas dan setara kas: Rp 10.217.711.716,00
6) Utang: Rp 17.584.845.719,00
Total kekayaan usai dikurangi utang: Rp 47.188.658.147,00
Adapun sebagai informasi, berikut ini profil Mensos Juliari Batubara, dilansir Kemensos.go.id:
Pendidikan
1979 – 1985, SD St. Fransiscus Asisi – Tebet, Jakarta Selatan
1985 – 1988, SMP St. Fransiscus Asisi – Tebet, Jakarta Selatan
1988 – 1991, SMA Negeri 8 Jakarta – Tebet, Jakarta Selatan
1991 – 1995, Riverside City College, Riverside, California, USA
1995 – 1997, Chapman University, Orange, California, USA
(MBA in Business Administration with minor in Finance)
2005 – 2006, Program Studi Ilmu Manajemen Pasca Sarjana Universitas Indonesia & Harvard University Business School, Kuliah Jarak Jauh “Microeconomics of Competitiveness”.
Riwayat Pekerjaan
1998 - 2000, Marketing Supervisor & Business Development Manager, PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia
2000 – 2003, Commercial Division Head, PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia
2003 – 2012, Direktur Utama PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia
2003 – 2019, Komisaris Utama PT. Arlinto Perkasa Buana
2005 – 2019, Komisaris Utama PT. Tridaya Mandiri
2014 – 2019, Anggota DPR Republik Indonesia
2016 – 2019, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen
2019, Wakil Ketua Komisi IX DPR Republik Indonesia
2019 – sekarang, Menteri Sosial Republik Indonesia
Riwayat Organisasi
1986 – 1987, Pengurus Osis SMP Asisi Tebet, Jakarta Selatan
1989 – 1990, Pengurus Osis SMAN 8, Tebet, Jakarta Selatan
2002 – 2004, Ketua IV Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat PB Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
2003 – 2011, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI)
2003 – 2019, Ketua Yayasan Pendidikan Menengah 17 Agustus 1945
2003, Anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan
2007 – 2011, Ketua Biro Promosi & Pemasaran KONI Pusat (Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat)
2007 – 2012, Ketua Harian Aspelindo (Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia)
2008, Anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan
2008 – 2012, Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI)
2009 - 2010, Wakil Ketua Komite Tetap Akses Informasi Peluang Bisnis - Bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah & Koperasi) KADIN Indonesia.
2010 – sekarang, Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)