Mendikbud Nadiem: Indonesia Butuh Generasi yang Kebal Hoaks
Menurut Nadiem, generasi muda harus mampu kritis terhadap informasi, termasuk menyaring kabar bohong atau hoaks.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan generasi yang memiliki kemampuan bernalar kritis sangat dibutuhkan untuk Indonesia.
Menurut Nadiem, generasi muda harus mampu kritis terhadap informasi, termasuk menyaring kabar bohong atau hoaks.
"Kemampuan bernalar kritis. Kita membutuhkan generasi yang bisa memperoleh dan memproses informasi itu dengan kritis, yang kebal terhadap hoaks," ujar Nadiem dalam webinar Pusaka, Kamis (10/12/2020).
Menurut Nadiem, informasi hoaks justru membuat pemikiran para anak muda menjadi sempit. Informasi hoaks akan menjajah pemikiran anak muda.
Baca juga: Menemukan Konten Hoaks Pilkada 2020? Laporkan Saja Lewat WhatsApp, Begini Caranya
Sehingga Nadiem mendorong agar anak muda selalu kritis terhadap segala informasi yang muncul.
"Kebal terhadap informasi yang mungkin menyudutkan pemikiran atau menyempitkan pemikiran. Bukannya memerdekakan pemikiran, tapi malah menjajah pemikiran kita," ucap Nadiem.
Nalar kritis merupakan salah satu ciri profil pelajar Pancasila yang ingin dihasilkan dari transformasi sistem pendidikan pada kebijakan Merdeka Belajar.
Mantan CEO Gojek ini menilai profil pelajar Pancasila sangat dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan zaman.
"Kita butuh individu-individu yang bisa berpikir secara mandiri dan kritis. Dan juga yang sangat penting di masa perubahan teknologi dan disrupsi industri 4.0," pungkas Nadiem.