FPI, Komnas HAM, hingga Kompolnas Komentari Hasil Rekonstruksi Tewasnya Laskar FPI di Tol Cikampek
Fakta selanjutnya yakni empat dari enam anggota Laskar FPI yang bentrok dengan polisi ternyata sempat diamankan dalam kondisi hidup.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum FPI Munarman memberikan tanggapannya terhadap temuan-temuan dari rekonstruksi kejadian bentrok antara anggota Polri dan 10 Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Menurutnya rekonstruksi tersebut aneh.
"Di awal ada (adegan) tembak-menembak, kemudian serangan. Kemudian berubah setelah diinvestigasi oleh teman-teman wartawan di sana, tidak ada tembak-menembak di lokasi," ujar Munarman di Polda Metro Jaya, Senin (14/12/2020).
Fakta selanjutnya yakni empat dari enam anggota Laskar FPI yang bentrok dengan polisi ternyata sempat diamankan dalam kondisi hidup.
Baca juga: 23 CCTV Tidak Bisa Mengirim Data Saat Kejadian Tewasnya 6 Anggota FPI
Keempatnya dimaksudkan akan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
Mereka diangkut menggunakan mobil petugas dan dikatakan bahwa keempatnya tidak diborgol.
Namun, karena berupaya merampas senjata petugas, empat anggota Laskar FPI yang masih hidup itu ditembak.
Baca juga: Komnas HAM Imbau Masyarakat Tidak Cepat Ambil Kesimpulan Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI
"Kemudian serangan di atas mobil, kalau serangan di atas mobil kita pertanyakan. Kalau empat orang itu masih hidup artinya kan sudah diakui empat orang itu masih hidup. Itu poinnya," kata dia.
"Empat itu masih hidup pada saat itu tidak terjadi tembak-menembak kemudian dibawa pake mobil dan di dalam mobil difitnah melakukan mencoba merampas (senjata) petugas," sambung dia.
Munarman mempertanyakan, sangat aneh bila empat anggota Laskar FPI yang masih hidup hanya dikawal oleh dua orang petugas polisi.
"Pertanyaan juga, berapa orang di mobil, masa empat-empatnya cuma dikawal sama dua orang saja? Ini makin aneh dan kemudian dihabisi empat-empatnya di dalam mobil," pungkas dia.
Dalam rekonstruksi, terungkap bahwa kontak tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (FPI) sudah terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP) awal. Akibatnya, ada dua anggota laskar FPI yang terluka.
TKP pertama adalah di bundaran Hotel Novotel Karawang, Jalan Internasional, Karawang Barat, Margakaya, Kabupaten Karawang.
TKP kedua di Jembatan Badami, sekitar 600 meter dari TKP 1.
Namun terlukanya dua anggota laskar FPI baru diketahui setelah polisi berhasil menghadang mobil yang ditumpangi mereka, di Rest Area Km 50 Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat.