JNE Buka Suara Terkait Isu Berafiliasi dengan Ormas, Mendanai Terorisme hingga soal Haikal Hassan
Manajemen JNE memberikan penjelasan terkait sejumlah isu yang akhir-akhir ini beredar di tengah-tengah masyarakat.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Perlu diketahui, saat ini saham JNE dipegang oleh enam orang, yakni Mohammad Feriadi Soeprapto, Djohari Zein, Chandra Fireta, Marselinus Kuncoro Adi, Dwi Maryawati, keluarga almarhum Soeprapto Suparno.
JNE menegaskan, Haikal Hassan tidak memiliki saham maupun terlibat dalam urusan bisnis perusahaan penyedia jasa pengiriman ini.
Sedangkan nama Haikal Hassan sendiri mulai dikaitkan dengan JNE setelah memberikan ucapan ulang tahun ke-30.
Baca juga: JNE Juga Berlakukan Pencegahan Virus Corona di Bisnis Antaran Paket
Baca juga: Bayar Biaya Kirim Paket JNE Bisa Lewat LinkAja, untuk COD Juga
"Kita menerima ucapan selamat ulang tahun dari banyak tokoh dan berbagai golongan, salah satunya dari Bapak Haikal Hassan dan tokoh lain seperti Pak Ahok dan Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo," terang Eri.
Poin kelima, Eri meluruskan salam J yang bukan ditujukan untuk mendukung ormas tertentu.
Salam J sendiri sudah digunakan sejak 2017 yang melambangkan huruf pertama di brand JNE.
Terakhir atau poin keenam terkait tersangka pelemparan bom molotov di Wisma 2 Gedung BCA Slipi yang dituding sebagai kurir JNE.
"Kami tegaskan, tersangka bukan karyawan JNE dan sudah dijelaskan oleh pihak kepolisian," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)