Jokowi Jadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, PDIP : Bukti Apresiasi Muslim Lintas Negara
Masuknya nama Presiden Jokowi dan Said Aqil dalam daftar 500 muslim dunia paling berpengaruh tahun 2021, bentuk apresiasi besar dari warga dunia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj masuk daftar 500 muslim dunia paling berpengaruh pada tahun 2021, yang dirilis The Muslim 500.
Politikus PDIP Muchamad Nabil Haroen mengatakan, masuknya nama Presiden Jokowi dan Said Aqil dalam daftar tersebut, sebagai bentuk apresiasi besar dari warga dunia.
"Ini merupakan bukti sekaligus apresiasi dari berbagai kalangan, terutama muslim lintas negara," papar Nabil kepada wartawan, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Jokowi, Said Aqil, dan Habib Luthfi Masuk 50 Daftar Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia
Nabil menyebut, Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin bersahaja, yang terus menekankan kerukunan, persatuan antar bangsa, sekaligus juga penekanan politik sebagai rahmat.
Memang, kata Nabil, masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai, atau juga problem-problem yang harus dicarikan solusinya.
"Ini wajar, karena mengelola jutaan warga dengan kompleksitas problem. Di tengah pandemi ini, Presiden Jokowi terus menekankan solidaritas kemanusiaan, untuk saling bantu di tengah pandemi dan situasi sulit," papar Anggota Komisi IX DPR itu.
Baca juga: Jokowi Masuk Daftar Muslim Paling Berpengaruh, Ini Respons Politikus PKB
Sementara Said Aqil, kata Nabil, merupakan sosok pemimpin muslim yang konsisten, tegas, sekaligus juga sangat menghargai ilmu pengetahuan.
"Kiai Said merupakan pembelajar sejati, sekaligus istiqomah menebar Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin," ucapnya.
Ia menilai, konsistensi dan ketegasan inilah yang menjadikan Said Aqil sangat berpengaruh, sekaligus menjaga kesatuan dan persatuan Islam Indonesia.
"Kiai Said bersama PBNU juga konsisten dalam diplomasi perdamaian, di antaranya kasus Xinjiang China, Afghanistan, hingga konflik Israel-Palestina," kata Nabil.
"Kiai Said mendukung inisiasi perdamaian, sekaligus menjadikan NU sebagai ruang silaturahmi dan negosiasi perdamaian," sambung Nabil.