Sosok Upik Lawanga, Terduga Teroris JI yang Menyamar Jadi Penjual Bebek di Lampung
Upik kerap dipanggil dengan sebutan "profesor" karena ahli membuat bom dan senjata api rakitan baik yang otomatis atau manual.
Editor: Hasanudin Aco
Di bagian dapur rumah Upik Lawanga, polisi menemukan sebuah bungker berukuran 3 x2 meter.
Bungker tersebut disembunyikan dengan terpal hitan dengan pintu yang berukuran kecil Saat dibuka oleh polisi, bungker milik Upik digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
Bungker tersebut sengaja digenangi air untuk kepentingan tersangka menguji senjata api yang telah dirakit.
"Untuk menyamarkan agar tidak diketahui saat menguji," kata Pandra.
"Genangan air ini untuk meredam suara saat tersangka menguji bahan peledak dan senjata api yang ditaksirnya," kata Pandra.
Pandra menduga, bungker itu digunakan Upik Lawanga untuk merakit senjata dan bom dengan daya ledak tinggi.
Dijuluki profesor
Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono membenarkan terkait julukan "profesor" yang disematkan pada Upik Lawanga.
Menurut Argo, julukan itu juga disematkan kepada Upik karena mampu mempelajari karakteristik wilayahnya ketika membuat bom.
“Misalnya di Poso bisanya banyak orang menggunakan senter yang kalau malam untuk cahaya penerangan. Jadi yang bersangkutan membuat bomnya seperti senter biar orang-orang tidak curiga,” tuturnya.
Bahkan, Argo mengatakan, pemimpin JI sudah menyuruh Upik membuat senjata api rakitan sejak Agustus 2020.
“Masalah nanti digunakan kapan belum tahu, tapi yang bersangkutan sudah mempersiapkan, ada perintah untuk membuat senjata,” ucap Argo.
Sementara itu, total ada 23 terduga teroris anggota kelompok JI yang ditangkap tim Densus 88 selama November-Desember 2020. Mereka dibawa ke Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut.
Pengaderan terhadap teoris muda