Janji Menteri Baru Jokowi, Tri Rismaharini, Muhammad Lutfi, hingga Sakti Wahyu Trenggono
Janji menteri baru Jokowi, Tri Rismaharini hingga Saktu Wahyu Trenggono, pasca-dikenalkan di hadapan awak media
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Yaqut menegaskan tidak ada satu kelompok atau satu agamapun yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal negara Indonesia.
"Semua berhak memiliki negara ini," katanya, Selasa (22/12/2020).
Lalu, Yaqut menuturkan, ia ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama manusia.
Yang terakhir, janji Yaqut adalah meningkatkan pendidikan seluruh agama, termasuk mendorong kemandirian pondok pesantren.
Yaqut ingin pondok pesantren melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaik bagi Indonesia.
3. Muhammad Lutfi
Menjadi Menteri Perdagangan kedua kalinya, Muhammad Lutfi berjanji akan transparansi dalam hal proses ekspor dan impor.
Baca juga: Pesan PKS untuk Menteri Kelautan Perikanan: Hiduplah Bersama Nelayan
Baca juga: Didepak Dari Kursi Menteri, Fachrul Razi Pulang ke Rumah Pribadi Sebelum Jokowi Umumkan Reshuffle
Ia mengibaratkan Menteri Perdagangan sebagai wasit tinju, di mana pembeli dan penjual adalah petinjunya, sementara rakyat sebagai penonton.
Lutfi menyebutkan, jika perannya sebagai wasit tak maksimal, petinju dan penonton akan melihat kecurangan dan kekurangan.
Ia juga berjanji akan memastikan ekonomi Indonesia berjalan baik dan efisien.
“Mendag itu kalau dianalogikan sama seperti wasit tinju. Pembeli penjual adalah petinjunya dan rakyat Indonesia adalah penontonnya."
"Ketika wasit tidak melakukan sesuatu dengan hal yang semestinya, penonton dan petinju ini akan melihat kecurangan atau kekurangan,” tutur Lutfi, Selasa (22/12/2020), dilansir Kompas.com.
"Oleh sebab itu saya akan transparan, Kemendag akan pastikan ekonomi Indonesia berjalan baik dan efisien," pungkasnya.
4. Sakti Wahyu Trenggono