Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyono: Di Balik Reshuffle 6 Menteri, Saatnya Integritas dan Moralitas Diuji

Sinyal reshuffle menguat sejak Presiden Jokowi menegur keras para menterinya saat pidato pembukaan pada Sidang Kabinet Paripurna, Juni 2020

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karyono: Di Balik Reshuffle 6 Menteri, Saatnya Integritas dan Moralitas Diuji
Sekretariat Presiden
Calon Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan setidaknya empat program kerja yang akan menjadi fokus pembenahan. Hal itu diungkapkan Risma sesaat setelah diperkenalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju bersama lima nama lain, Selasa (22/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi Jilid II itu hanya menunggu waktu.

Sinyal reshuffle menguat sejak Presiden Jokowi menegur keras para menterinya saat pidato pembukaan pada Sidang Kabinet Paripurna, Juni 2020.

Saat itu presiden mengungkapkan kekesalannya terhadap kinerja sejumlah menteri yang kurang tanggap di tengah kondisi darurat menghadapi pandemi Covid 19.

Meskipun presiden tidak menyebut nama menteri secara langsung, tetapi dapat dibaca kekecewaan presiden mengarah pada Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan pada saat itu.

Baca juga: Jokowi Tunjuk Direktur Utama BTN Jadi Wakil Menteri BUMN, Ini Profil Singkat Pahala Mansury

Selain mengarah pada menteri kesehatan, Jokowi juga menyoroti kementerian di bidang sosial dan ekonomi.

"Logis jika presiden menyoroti bidang itu karena sangat vital dalam penanganan masalah pandemi," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (23/12/2020).

Berita Rekomendasi

Sinyal Reshuffle kian menguat saat dua menteri terjaring Operasi Tangkap Tangan OTT KPK. Peristiwa itu menjadi momentum yang tepat untuk melakukan reshuffle kabinet dan akhirnya Presiden Jokowi benar-benar merealisasikan pergantian 6 menteri dinataranya menteri kesehatan, menteri perdagangan, menteri sosial, menteri KKP, menteri agama, dan menteri pariwisata.

Baca juga: Tas Hingga Jam Tangan Mewah Disita KPK Usai Periksa Istri Eks Menteri KKP, Total Capai Rp 750 Juta

Menariknya, reshuffle dilakukan di penghujung tahun 2020, tepat di Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.

Secara simbolis mungkin ini sebagai bentuk hadiah akhir tahun dan persembahan untuk ibu pertiwi.

Jika dianalisa dalam perspektif kompetensi, dari 6 sosok menteri baru tersebut ada satu menteri yang di luar mainstream selama ini, yaitu Budi Gunadi Sadikin yang menempati posisi menteri kesehatan yang menggantikan Terawan Agus Putranto.

Budi Gunadi bukan datang dari latar belakang dokter. Meski jabatan menteri merupakan jabatan politis yang tidak harus linier sesuai bidang tugas tetapi pengangkatan Budi tentu mengundang tanya.

Baca juga: Sandiaga Uno Sambangi Rumah Ibu dan Kantor Prabowo Usai Diumumkan Jokowi Jadi Menteri

Tapi di balik pengangkatan Budi Gunadi yang berlatar belakang pendidikan teknik Fisika Nuklir lulusan ITB dan seorang profesional yang memiliki banyak pengalaman di bidang bisnis dan perbankan tentu ada tujuan.

"Keputusan Presiden Jokowi ini justru menarik. Dugaan saya, hal ini berkaitan dengan skema penanganan masalah pandemi covid 19 yang memerlukan langkah cepat dan tepat. Ini merupakan langkah "extra ordinary" yang memang dibutuhkan ketika menghadapi kondisi yang luar biasa seperti sekarang ini. Publik sangat berharap, pergantian menkes ini mampu membuktikan kinerja yang lebih baik, khususnya dalam menghadapi pandemi," papar Karyono.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas