KSPI: Reshuffle Kabinet Tidak Ada Dampak Positif terhadap Kesejahteraan Buruh
KSPI menilai reshuffle pemerintah Joko Widodo tidak memberi dampak positif terhadap kesejahteraan buruh.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai reshuffle pemerintahan Joko Widodo tidak memberi dampak positif terhadap kesejahteraan buruh.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan hasil perombakan menteri tidak membawa perubahan bagi buruh dan perekonomian Indonesia.
Baca juga: Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Siapkan Pengganti dari Teknokrat
"Menaker yang menurut KSPI sangat jeblok, yang tidak memahami dunia tenaga kerja harusnya di-reshuffle tapi sayangnya tidak. Ini tanpa kepentingan apapun dari KSPI, hanya melihat kinerja Menaker," tegas Iqbal di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Menjelang Tahun Baru, Harga Emas Antam 30 Desember 2020 Turun Rp 2.000 per Gram, Berikut Rinciannya
Menurut Iqbal, program-program yang ditujukan untuk mensejahterakan buruh ternyata tidak berdampak signifikan.
Iqbal bilang, banyak buruh yang kehilangan pekerjaannya di saat pandemi Covid-19.
"Bagi kami reshuffle kabinet yang lalu tidak memberikan dampak positif apapun, tidak memberikan inspirasi apapun, dan tidak memberikan rasa optimisme," ujar Said.
Menurutnya, ada tiga tantangan yang dihadapi buruh antara lain pandemi Covid-19, ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Seperti diketahui, sebelumnya beberapa Kementerian mengalami penyegaran melalui reshuffle kabinet yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, Kementerian KKP, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Agama.