Polri Sebut Tokoh Pesantren Terlibat dalam Proses Perekrutan Pasukan Khusus Teroris Jamaah Islamiyah
Polri membeberkan bagaimana mekanisme perekrutan yang dilakukan kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebut ada 12 lokasi pelatihan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers terkait terbongkarnya pusat latihan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya, tapi ada 12 di Jawa Tengah, salah satunya di Ungaran," ungkap Argo dikutip dari tayangan Kompas TV.
Argo menyebut lokasi pelatihan teroris di Ungaran berada di kawasan vila.
"Beberapa rumah untuk pelatihan di sana," ujarnya.
Kepolisian pun sudah turun ke lapangan, melihat lokasi pelatihan Jamaah Islamiyah.
Baca juga: Fakta Kelompok Teroris JI, Bungker Pembuatan Senjata Hingga Rekrut Santri Cerdas Jadi Pasukan Khusus
Ajarkan Bela Diri hingga Penyergapan
Argo menyebut kelompok teroris Jamaah Islamiyah ini diberi sejumlah pelatihan.
"Konsep pelatihan yang pertama adalah bela diri tangan kosong, kemudian melempar pisau, dan ketiga menggunakan senjata tajam, baik pedang maupun samurai," jelas Argo.
"Juga diberi pelatihan bagaimana merakit bom dan cara melakukan penyergapan," imbuhnya.
Baca juga: Komnas HAM Telah Periksa Lebih dari 30 Polisi Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI
Argo menyebut salah satu pelatih kelompok teroris Jamaah Islamiyah adalah Joko Priyono alias Karso.
"Sudah kita tahan, itu adalah pengajarnya bernama Joko alias Pak Karso," ujar Argo.
Argo juga menyebut telah mengantongi belasan lokasi pelatihan Jemaah Islamiyah di Jawa Tengah.