7 Kepala Daerah di Jatim Terpapar Corona Termasuk Gubernur Khofifah, Beberapa di Antaranya Meninggal
Di Jawa Timur, sebanyak tujuh kepala daerahnya terpapar virus corona. Terkini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkonfirmasi Covid-19.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan kepala daerah di Indonesia mulai dari Pulau Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan hingga Sulawesi terinfeksi Covid-19.
Di Jawa Timur, sebanyak tujuh kepala daerahnya terpapar virus corona.
Terkini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkonfirmasi Covid-19 pada Sabtu (2/1/2021).
Berikut dirangkum Tribunnews, 7 kepala daerah di Jawa Timur yang terinfeksi Covid-19. Beberapa di antaranya meninggal dunia.
Siapa saja mereka?
1. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dikabarkan positif Covid-19.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil tes swab yang sudah ia jalani.
Melalui hasil tersebut, kini Gubernur Khofifah sedang menjalani isolasi mandiri.
Bagaimana kondisi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ini?
Lewat unggahan di akun instagram, Khofifah mengabarkan kondisinya terkini, Sabtu (2/1/2020) sore.
"Berdasarkan hasil swab reguler mingguan, saya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Tidak ada gejala yang saya rasakan. Saat ini, saya menjalani isolasi mandiri. Segala tugas pemerintahan tetap bisa saya kordinasikan bersama Wagub, Sekda dan para OPD. Mohon doa, agar saya bisa segera sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala," tulis Gubernur Khofifah melalui akun Instagram-nya.
Gubernur Jatim Khofifah juga minta kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama ini juga mendoakan seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Jangan pernah menyepelekan virus ini. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dan bangsa Indonesia. Aamiin."
Apa saja aktivitas Khofifah Indar Parawansa sebelum dinyatakan terjangkit virus corona?
Sebelum mendapatkan kepastian mengenai kondisinya, Khofifah sempat menghadiri sejumlah acara kedinasan.
Di antaranya, menghadiri acara doa bersama di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (31/12/2020) sore lalu.
Acara ini bertema Doa Bersama Akhir Tahun 2020 dan Menyongsong Jatim Bangkit 2021.
Sejumlah pejabat di lingkungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim terlihat hadir.
Di antaranya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, hingga Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad.
Acara yang juga disiarkan secara daring ini pun sempat diunggah di sejumlah akun media sosial para pejabat yang hadir, termasuk akun media sosial Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Sejumlah kepala dinas juga disebut hadir dalam acara ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim, Benny Sampirwanto, memastikan bahwa acara tersebut telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Standar yang digunakan Pemrov kami pastikan telah memenuhi SOP (Standar Operasional Prosedur) Prokes," kata Benny kepada Surya.co.id, Sabtu (2/1/2020).
Selain penggunaan masker selama acara berlangsung, juga tak ada kontak fisik antar peserta pertemuan.
"Jaga jarak sudah pasti kami lakukan selama acara. Tak ada sentuhan selama kegiatan," katanya.
Ruangan juga disterilisasi sebelum dan sesudah acara.
"Kami juga memastikan sirkulasi udara dengan membuka ruangan acara," katanya.
Baca juga: Acara yang Dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Sebelum Dinyatakan Tertular Covid-19
Sekalipun demikian, Benny menyebut Pemrov bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jawa Timur tetap akan melakukan upaya tracing dengan melakukan tes kesehatan.
"Kami akan menunggu arahan Sekda terkait tracing tersebut," katanya.
Bukan hanya kali ini saja, sejumlah OPD juga telah melakukan sejumlah upaya tracing tiap ada pegawai yang telah terpapar Covid-19. Mulai dari pelaksanaan swab test hingga isolasi mandiri.
Hingga saat ini, di Jawa Timur sebanyak 65 ASN Pemprov Jatim meninggal terpapar COVID-19 selama pandemi. Angka tertinggi di Oktober hingga Desember.
Sedangkan tenaga kesehatan (nakes) di Jatim yang gugur terpapar COVID-19 pun jumlahnya tak sedikit.
Jumlahnya mencapai 61 orang nakes meninggal karena COVID-19 di Jatim.
2. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari terpapar Covid-19 dengan gejala mengantuk berat.
Gejala tersebut dia rasakan pada Sabtu, 21 November 2020 setelah hari sebelumnya pergi ke luar kota menggunakan mobil.
"Pada hari itu saya merasa ngantuk berat, padahal itu jam 10 pagi, bawaannya ingin tidur terus. Tidak seperti biasanya," kata Tantri.
Sampai keesokan harinya, dia masih merasakan gejala yang sama ditambah dengan tulang persendian yang ngilu.
Pada Senin (23/11/2020), dia mengambil sampel lendirnya sendiri menggunakan alat rapid swab dan hasilnya reaktif.
"Jadi, setelah saya lihat hasilnya ternyata strip dua, artinya reaktif lalu saya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab di laboratorium kesehatan daerah."
"Setelah berdiskusi dengan dokter Sodiq (kepala dinkes), hari Selasa (24/11/2020) saya bergeser ke rumah sehat untuk menjalani karantina selama 2 minggu," ujar Tantri.
3. Wali Kota Malang, Sutiaji
Wali Kota Malang Sutiaji mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Selasa (1/12/2020).
Anak dan istri Sutiaji, serta Sekda Kota Malang Wasto pun dinyatakan positif Covid-19.
Sutiaji dan istri serta anaknya menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
Sedangkan Wasto sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Sepekan setelahnya, Senin (7/12/2020), hasil swabnya ke luar dan dinyatakan negatif Covid-19.
Baca juga: Wali Kota Malang Sutiaji Ceritakan Pengalamannya Saat Terpapar Covid-19: Bayangan Saya Kematian
"Dari informasi itu saya melacak hasil swab-nya Pak Sekda melalui Dokter Husnul. Hasilnya juga negatif," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).
Kabag Humas Pemkot Malang, M Nur Widianto menyampaikan secara umum kondisi fisik Sutiaji dalam keadaan baik.
Hal tersebut dilihat dari rapid test yang dilakukan maupun test darah yang hasilnya negatif atau non reaktif.
"Memang ada sedikit gangguan, tapi secara umum baik. Bapak Suriaji masih rapat koordinasi secara daring pada Senin (30/11/2020)."
"Tapi, kami bisa melihat Bapak Sutiaji masih bisa instens saat berkomunikasi," ucap Nur Widianto kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (2/12/2020).
Pria yang akrab disapa Wiwid tersebut minta dukungan dan doa masyarakat Kota Malang agar Sutiaji bisa segera pulih dan beraktivitas normal.
"Meskipun hasil swab-nya positif, kami mohon dukungan doa segenap warga Kota Malang agar Bapak Sutiaji semakin sehat," ucapnya.
Baca juga: Positif Covid-19, Begini Kondisi Wali Kota Malang Sutiaji
Wiwid belum bisa menjelaskan detail perawatan Sutiaji.
Sampai sekarang Wiwid belum sempat komunikasi secara langsung dengan Sutiaji dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto yang positif Covid-19.
"Tetapi, Bapak Sutiaji sedang isolasi mandiri. Sedangkan Pak Wasto sedang dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) dan sudah membaik," tandasnya.
4. Bupati Jombang, Mundjidah Wahab
Bupati Jombang Mundjidah Wahab terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar tersebut disampaikan oleh putri Mundjidah pada Kamis (26/11/2020).
Mundjidah menjalani perawatan di RS dr Soetomo Surabaya.
"Beliau sekarang di RS dr Soetomo, dalam upaya memaksimalkan pemulihan. Alhamdulillah, perkembangan kesehatan ibu makin membaik," kata putri Mundidah, Ema.
Meski tengah dirawat, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Akhmad Jazuli memastikan roda pemerintahan tetap berjalan.
"Pendek kata, kegiatan (Roda Pemerintahan) tetap berjalan, termasuk kemarin evaluasi penanganan Covid-19, dipimpin oleh Pak Wabup," kata Jazuli, Jumat (27/11/2020).
5. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengumumkan diri telah terinfeksi Covid-19, Jumat (11/12/2020).
Menyusul hasil tersebut, Pendopo Arya Wiraraja ditutup selama dua pekan. Sebab, lokasinya berada satu area dengan kediaman bupati. Rumah Bupati pun telah disterilisasi.
Satgas Covid-19 juga melakukan tracing terhadap 15 orang yang berkontak erat dengan bupati.
"Terutama keluarga, kemudian staf yang berada di ruang bupati, sopir, ajudan dan satpam kami tracing," tutur Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, seperti dikutip dari Tribun Jatim.
6. Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syafuddin, meninggal dunia
Agustus 2020 lalu, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syafuddin atau yang akrab disapa Cak Nur meninggal dunia pada Sabtu (22/8/2020) sore.
Cak Nur sempat merasakan sesak napas, batuk serta demam sejak kurang lebih sepekan.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Syaf Satyawarman ketika itu meminta Cak Nur melakukan tes swab.
"Kami sudah curiga beliau sakit. Namun beliau menolak saat kami tawarkan tes swab," kata Syaf.
Lantaran kondisi tak kunjung membaik, Cak Nur dilarikan ke RSUD Sidoarjo.
Ia kemudian menjalani tes swab dengan hasil positif Covid-19.
Saat menjalani perawatan, Cak Nur meninggal dunia, Sabtu (22/8/2020) sore.
7. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, meninggal dunia
Pada November, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meninggal dunia karena Covid-19.
Sebelum meninggal dunia, Dadang diketahui memiliki banyak kegiatan.
Seperti bepergian ke Malang, Jawa Timur untuk melakukan kunjungan kerja dan menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dadang juga sempat hadir di acara Korpri di kawasan pesisir Kecamatan Panarukan pada Sabtu (21/11/2020).
Lantaran merasa tak enak badan, Bupati Situbondo kemudian melakukan tes swab. Hasilnya, ia dinyatakan positif Covid-19.
Dadang langsung diisolasi di RSD dr Abdoer Rahem dengan kondisi awal stabil.
Namun, Bupati Dadang rupanya memiliki riwayat penyakit hipertensi yang membuat kondisinya menurun.
Tiga hari menjalani perawatan, Dadang meninggal dunia.
Ia meninggal dunia di RSD Abdoer Rahem pada Kamis (26/11/2020).
"Menurut analisa dokter, virusnya ganas," kata Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaiffullah.
(Tribun Jatim) (Tribunmadura.com) (Surya) (Tribunnews) (Kompas.com)