Bukan Kali Pertama, Drone Diduga Milik Mata-mata China Pernah Ditemukan di Indonesia pada 2019
Penemuan drone diduga milik mata-mata China sebelumnya juga terjadi di Bintan pada 2019 silam.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Penemuan drone diduga milik mata-mata China masuk ke Indonesia pada awal Januari 2021 bukanlah kali pertama.
Pada Maret 2019, drone diduga milik mata-mata China juga pernah jatuh di perairan Bintan.
Kala itu, warga setempat mengira drone sepanjang dua meter tersebut adalah rudal.
Dikutip Tribunnews dari YouTube iNews, drone itu ditemukan terdampar di perairan Pulau Tenggel, Bintan, Kepulauan Riau.
Disebutkan drone itu tidak berbahaya karena tak berfungsi lagi.
Baca juga: Menanti Sikap Prabowo, Drone Bawah Laut Diduga Milik China Ditemukan Nelayan di Perairan Sulsel
Baca juga: Pemerintah Harus Tegas Terhadap Negara Pemilik Drone Mata-mata Bawah Laut
Saat ditemukan, drone milik mata-mata China itu sudah berkarang.
Diduga drone jatuh ke laut sejak Desember 2018.
Kapolres Bintan saat itu, AKBP Boy Herlambang, menegaskan bahwa drone tersebut bukanlah rudal.
Dilansir Kompas.com, Boy mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, drone itu buatan China.
Diduga drone itu milik lembaga penelitian China yang tengah melakukan penelitian, namun hanyut sampai ke Indonesia.
"Itu bukan rudal, tetapi drone laut, yang biasanya digunakan untuk penelitian bawah laut," kata Boy, melalui sambungan selulernya, Minggu (24/3/2019).
"Hasil pengecekan juga menyebutkan drone ini buatan China."
"Mungkin lembaga penelitian dari China melakukan penelitian namun hanyut sampai ke laut kita, yakni Pulau Tenggel," imbuhnya.
Diketahui, drone diduga milik mata-mata China kembali ditemukan di perairan Indonesia, tepatnya di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.