Ketua Tim Uji Klinis: Vaksin Covid-19 Sinovac Miliki Keamanan yang Cukup Baik
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr Kusnandi Rusmil menyebut vaksin Sinovac memiliki keamanan baik.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr Kusnandi Rusmil menyebut vaksin Sinovac memiliki keamanan yang cukup baik.
Hal itu diungkapkan Kusnandi dalam Programme Launching International Conference Covid-19 Pandemic and Global Vaccine, Senin (4/1/2021).
"Dari 1.800 yang kita screening, kita lakukan rapid test dan swab, yang dapat memenuhi persyaratan 1.732, kita screening lagi menjadi 1.620 orang yang telah kita suntikan pertama, dan suntikan kedua yang hadir 1.603 orang," ungkap Kusnandi.
Kusnandi menyebut dalam enam bulan, tidak ada efek samping berbahaya dari uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac.
"Kita telah mengikuti enam bulan, apa yang didapat, ternyata kejadian sakit hanya panas ringan, demam sedikit, bengkak ringan, yang dalam dua hari, 20 persen sembuh sendiri," ungkap Kusnandi.
"Selama ini kalau kemanannya cukup baik, tetapi untuk efektivitas dan imunigenitas sedang dalam penelitian, belum selesai," ungkapnya.
Baca juga: 40.000 Dosis Vaksin Covid-19 Pertama di Sumatera Utara Diprioritaskan Untuk Tenaga Kesehatan
Baca juga: Gubernur Jateng Cari 10 Kiai Untuk Jadi Sukarelawan yang Pertama Divaksin Covid-19, Apa Maksudnya?
Kusnandi mengungkapkan, tidak ada kejadian luar biasa dalam uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac.
"Jadi kita telah melakukan (uji coba vaksin), tidak terjadi apa-apa."
"Isu yang beredar vaksin begini vaksin begitu, itu enggak, Indonesia sudah terbiasa dengan imunisasi," ungkap Kusnandi.
Pernyataan BPOM
Sementata itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny K Lukito mengatakan, sejauh ini data-data uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air menunjukkan hasil positif.
Selain di Indonesia, vaksin Sinovac saat ini tengah diuji klinis di Brasil, Turki, dan Chile. Penny mengatakan, uji klinis di Brasil dan Turki sudah ada hasil yang bisa dicocokkan dengan pengujian di Indonesia yang digelar di Bandung.
Dilansir Kompas.com, Penny menyebut dari hasil komunikasi, data-data hasil uji klinis di Brasil dan Turki ditemukan konsisten dengan data-data pengujian yang dilakukan di Bandung.
"Sampai saat ini, data-data menunjukkan hasil yang baik sehingga ini terus meningkatkan rasa percaya diri kami sebagai evaluator sehingga hasilnya akan jadi baik," kata Penny usai penandatanganan peningkatan suplai komitmen letter vaksin dari perusahaan AstraZeneca dan Novavax pada Rabu (30/12/2020).