Beredar Kabar Calon Kapolri Mengerucut di Dua Nama, Jenderal Lulusan Akpol 1988 dan 1991
Isu mengenai siapa calon kapolri pengganti jendral Idham Azis terus bergulir kencang meski tak ada yang pasti.
Penulis: Malvyandie Haryadi
“Tidak ada calonku. Yang ada calonnya hanya Bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu,” ujar Supriansa Mannahawu. Ketika ditanya siapa bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Supriansa Mannahawu menyebut, antara lain, tiga nama jenderal polisi.
“Memang ada beberapa nama jenderal polisi berbintang tiga yang dipandang layak untuk posisi itu (Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis) seperti Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan lain-lain,” jelas Supriansa Mannahawu.
Politisi asal Soppeng, Sulawesi Selatan, itu mengingatkan bahwa Pengganti Jenderal Idham Azis adalah merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Seperti biasanya, Presiden akan mengirim satu nama calon Kapolri, calon Pengganti Jenderal Idham Azis, ke DPR untuk menjalani fit and proper test di Komisi III. Sesuai undang-undang, presiden akan mempertimbangkan usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas,” jelas Supriansa Mannahawu.
Saat menguji Jendral Idham Azis, Oktober 2019, Supriansa Mannahawu mengaku satu kampung dengan Jenderal Idham Azis dan sama-sama berdarah Bugis.
Makanya, ketika itu, Supriansa Mannahawu memberi pesan khusus kepada Jenderal Idham Azis dengan menggunakan Bahasa Bugis.
Meski demikian, Supriansa Mannahawu mengaku tidak punya wewenang untuk menentukan Pengganti Jenderal Idham Azis.
“Presiden tetap yang menentukan, karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden. Jadi siapapun yang diusulkan jadi Pengganti Jenderal Idham Azis itu hak presiden,” tegas Supariansa Mannahawu.
Semua bintang 3 masih punya peluang
Sementara Anggota Komisi III DPR RI Supriansa menilai, semua pati Polri berbintang tiga memiliki kemampuan menjadi kapolri.
"Saya yakin semua kader kepolisian yang berbintang tiga memiliki kemampuan untuk menjadi kapolri dan wakapolri atau kabareskrim," kata Supriansa saat dihubungi wartawan, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, itu sama halnya jika ada kapolda yang tiba-tiba ditunjuk menjadi kabareskrim.
Ia menilai semua nama yang mengemuka memiliki peluang yang sama diusulkan menjadi calon kapolri.
Namun, politikus Partai Golkar itu belum bisa memastikan siapa yang menurutnya bakal diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itulah kelebihan pengkaderan di institusi kepolisian yang selalu siap pakai," ucapnya.
"Saya sendiri belum bisa memastikan siapa nama-nama calon kuat yang banyak beredar itu bakal ditunjuk bapak presiden. Ya kita tunggu saja," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.