Sambut HUT Ke-48, PDI Perjuangan Ajak Masyarakat Cinta Ciliwung Bersih
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun lalu saja menyebut 98 persen sungai yang ada di Indonesia telah tercemar.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Hasto, kondisi parah terjadi di sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa. Yang paling parah adalah Sungai Citarum. Namun sungai-sungai lainnya juga tercemar.
Seperti Sungai Kapuas, Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Ciliwung, Cisadane, dan Sungai Siak.
"Kalau kita membiarkan ini, maka sama saja pembunuhan masa depan generasi kita. Sama saja kita membiarkan peradaban Indonesia segera mati justru karena kita tak memelihara sungai dengan baik dan benar," ujar Hasto.
PDI Perjuangan menyadari sepenuhnya bahwa politik bukan sebatas pertarungan politik di pemilu maupun pilkada.
"Namun bagaimana mengelola kekuasaan yang membumi demi kesejahteraan rakyat dan Indonesia Raya," ujarnya.
Hasto menegaskan politik harus bisa mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, santun dan penuh tanggungjawab, termasuk lingkungan hidupnya.
Untuk mewujudkannya, kata dia, partai politik tak bisa bergerak sendiri.
"Tapi sebaliknya justru harus melibatkan peran serta rakyat itu sendiri. Maka peran partai politik adalah juga mengorganisasi serta menggerakkan rakyat," ujarnya.
Hasto mengatakan agar rakyat bergerak, maka harus dimulai dengan sebuah kesadaran bersama.
Pada konteks inilah maka PDI Perjuangan takkan berhenti dan akan terus menerus menyuarakan lewat Gerakan Merawat Bumi.
Menurutnya, Gerakan Merawat Bumi lewat "Cinta Ciliwung Bersih" yang akan dilaksanakan pada peringatan HUT partai ini juga takkan melupakan betapa pentingnya menjaga kedisiplinan protokol kesehatan pandemi covid-19.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan seluruh rakyat Indonesia disiplin menjalankannya.
"Maka seluruh kegiatan "Cinta Ciliwung Bersih" diwajibkan memenuhi seluruh ketentuan protokol kesehatan. Pencegahan Covid-19 menjadi tanggung jawab kita bersama. Begitu pesan Ibu Megawati," kata Hasto.