Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Ekstrem, Tim Penyelam Tunda Proses Pencarian Bangkai Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Tingginya ombak membuat kapal Negara (KN) SAR Basudewa yang ditumpangi para penyelam menghentikan aktivitasnya sementara.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cuaca Ekstrem, Tim Penyelam Tunda Proses Pencarian Bangkai Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Gita Irawan/Tribunnews.com
Dua orang personel SAR berdiri di atas haluan KN SAR Basudewa mencoba meneriaki personel Basarnas di kapal RIB 01 SAR pada Jumat (2/11/2018) sore. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Leader Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo berencana menunda proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Penundaan itu, karena cuaca di sekitar lokasi pencarian kurang mendukung: hujan lebat dan angin kencang. 

"Karena kalau cuacanya hujan kayak begini tentunya kan visibility dipermukaan kan enggak bisa keliatan. Jadi ini juga nggak kondusif untuk tim rescue yang turun soalnya nanti kalau ada yang naik enggak kelihatan sama kapal yang dipermukaan, jadi memang sementara kita tunggu cuacanya sampai kondusif kembali," kata dia di kapal Negara (KN) SAR Basudewa, Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Namun demikian, pihaknya masih menunggu terlebih dahulu keputusan dari Basarnas.

Baca juga: Ketum PB HMI Arya Kharisma Hardy Benarkan Mulyadi Tamsir Masuk Daftar Manifes Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Kerahkan KR Baruna Jaya IV, BPPT Ikut Misi Pencarian Sinyal Ping Blackbox Sriwijaya Air SJ 182

Yang jelas, pihaknya berkomitmen untuk membantu para keluarga korban untuk mencari bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.

Hujan disertai angin kencang di sekitar lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 di perairan pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Minggu (10/1/2021).
Hujan disertai angin kencang di sekitar lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 di perairan pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Minggu (10/1/2021). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)
Berita Rekomendasi

"Kita menunggu segala sesuatunya dari keputusan dari Basarnas, mungkin juga ini berkaitan dengan cuaca begini. Kita nggak tau tapi yang pasti biasanya operasi bawah air batasnya sampai jam 4 sampai jam 5 sore, biasanya abis itu kita ngga ada," ungkapnya

Ia menuturkan keselamatan para penyelam menjadi salah satu prioritas dari operasi kali ini.

"Karena gimana pun juga keselamatan rescuer kan juga yang utama ya, jadi semuanya kita tunggu sampai benar-benar suasananya kondusif," tutupnya.

Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, awan gelap memang telah menyelimuti lokasi pencarian sejak siang tadi.

Pada sekitar pukul 15.45 WIB, hujan lebat pun turun dengan disertai angin kencang.

Baca juga: Istri-Anaknya Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Yaman Zai: Ditunggu Tak Datang, Rencana Liburan Buyar

Terlihat, tingginya intensitas angin membuat gelombang ombak di sekitar perairan tersebut mulai tinggi. 

Tingginya ombak membuat kapal Negara (KN) SAR Basudewa yang ditumpangi para penyelam menghentikan aktivitasnya sementara.

Tak hanya itu, dari kejauhan, kapal-kapal pencarian yang bergerak dari TNI pun tampak terhenti.

Tidak ada aktivitas patroli pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan menggunakan perahu kecil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas