Sriwijaya Air Jatuh, Warna Air Laut Tunjukkan Anomali Diduga karena Tumpahan Avtur
Anomali berupa perbedaan warna permukaan laut tersebut muncul saat proses pencarian pesawat Sriwijaya Air menggunakan helikopter Caracal
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporam Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda Henri Alfiandi mengaku telah melihat anomali warna permukaan laut di Selatan Pulau Laki Kepulauan Seribu saat mencari pesawat Sriwijaya Air SJ -182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Henri mengatakan, anomali berupa perbedaan warna permukaan laut tersebut muncul saat proses pencarian pesawat Sriwijaya Air menggunakan helikopter Caracal yang ditumpanginya pada Minggu (10/1/2021).
Menurut Henri anomali tersebut terlihat sangat luas.
Baca juga: Cerita Keseharian Captain Afwan, Pilot Sriwijaya Air: Mantan Penerbang TNI AU, Jadi Ustadz di Masjid
Ia menduga apa yang dihatnya tersebut merupakan bahan bakar atau avtur milik pesawat Sriwijaya Air SJ - 182.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh Sudah Berumur 26,7 Tahun, Dioperasikan Sejak 2012
"Kita bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi, bahwa itu adalah tumpahan minyak. Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena (sudah) kurang lebih 18 jam," kata Henri di Lanud Halim Perdanakusuma pada Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR
Kata Henri, ia juga melihat adanya sebaran serpihan yang diduga bagian dari pesawat tersebut.
"Bisa saja 'sampah' itu apakah sampah laut atau bagian dari itu (pesawat)," kata Henri.