UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air: Sempat Terkendala Cuaca hingga 7 Kantung Jenazah Tiba di RS
Berikut update terbaru pencarian korban jatuhnya Sriwijaya Air, para penyelam sempat terkendala cuaca hingga 7 kantung jenazah tiba di RS Kramat Jati.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan hingga Senin (11/1/2021) pagi.
Namun, pada Minggu (10/1/2021) kemarin, pencarian korban yang dilakukan Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) sempat terkendala cuaca.
Leader Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo mengatakan, ia sempat menunda proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena cuaca buruk di sekitar lokasi pencarian.
Baca juga: Nama MUA Syifa Mila Ada Dalam Daftar Korban Jatuhnya Sriwijaya Air, Chef Aiko Kenang Jasanya
Kondisi cuaca di sekitar lokasi pencairan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu dilaporkan hujan lebat dan diwarnai angin kencang.
"Karena kalau cuacanya hujan kayak begini tentunya kan visibility dipermukaan kan enggak bisa keliatan."
"Jadi ini juga nggak kondusif untuk tim rescue yang turun soalnya nanti kalau ada yang naik enggak kelihatan sama kapal yang dipermukaan."
"Jadi memang sementara kita tunggu cuacanya sampai kondusif kembali," kata dia di kapal Negara (KN) SAR Basudewa, Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).
Kenadati demikian, pihaknya masih menunggu terlebih dahulu keputusan dari Basarnas.
Yang jelas, pihaknya berkomitmen untuk membantu para keluarga korban untuk mencari bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.
Baca juga: Menangis Histeris, Kehilangan Istri dan 3 Anak di Insiden Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
"Kita menunggu segala sesuatunya dari keputusan dari Basarnas, mungkin juga ini berkaitan dengan cuaca begini."
"Kita nggak tau tapi yang pasti biasanya operasi bawah air batasnya sampai jam 4 sampai jam 5 sore, biasanya abis itu kita ngga ada," ungkapnya.
Pasalnya, ia menuturkan, keselamatan para penyelam menjadi salah satu prioritas dari operasi kali ini.
"Karena gimana pun juga keselamatan rescuer kan juga yang utama ya."
"Jadi semuanya kita tunggu sampai benar-benar suasananya kondusif," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, awan gelap memang telah menyelimuti lokasi pencarian sejak siang.
Sekitar pukul 15.45 WIB, hujan lebat pun turun dengan disertai angin kencang.
Terlihat, tingginya intensitas angin membuat gelombang ombak di sekitar perairan tersebut mulai tinggi.
Baca juga: Tiga Kemungkinan Pemicu Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu
Tingginya ombak membuat kapal Negara (KN) SAR Basudewa yang ditumpangi para penyelam menghentikan aktivitasnya sementara.
Tak hanya itu, dari kejauhan, kapal-kapal pencarian yang bergerak dari TNI pun tampak terhenti.
Jadi, tidak ada aktivitas patroli pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan menggunakan perahu kecil.
7 Jenazah tiba di RS Polri Kramatjati
RS Polri Kramatjati telah menerima beberapa kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Hingga Minggu (10/1/2021) petang, terdapat 7 kantong jenazah yang telah tiba.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan, seluruh kantong jenazah berisi body parts atau bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ 182.
Selain itu, Tim DVI juga telah menerima 21 sampel DNA yang didapat dari laporan keluarga korban.
Baca juga: Ayah Pramugari Sriwijaya Air : Saya Ikhlas dan Terima Apapun Kondisi Mia, Hidup atau Tidak Bernyawa
Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).
"Diinfokan sampai saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) menerima sampel DNA 21 sampel dan 7 kantong jenazah," katanya.
"Itu masih part body ya, bagian-bagian tubuh yang kita dapati, dari 7 kantong isinya seperti itu," tambahnya.
Rusdi mengatakan, Tim DVI bekerja sama dengan instansi lain untuk melakukan seluruh tahapan identifikasi.
Ia menyebut sebanyak 306 personel akan terlibat dalam proses identifikasi.
Lebih lanjut, Rusdi meminta pihak keluarga korban untuk dapat membantu dalam proses identifikasi dengan memberikan data atau dokumen korban.
"Pihak kepolisian memohon kepada keluarga korban membantu Tim DVI dengan ke tempat yang telah disiapkan."
"Memberikan data dokumen karena keterangan apapun sangat membantu Tim DVI identifikasi," ucapnya.
Baca juga: Pramugari NAM Air asal Kabupaten Bandung Barat Masuk Daftar Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Adapun diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Hingga Senin (11/1/2021) pagi, proses pencarian masih terus dilakukan.
Informasi terbaru, fokus pencarian hari ini akan dilakukan untuk mencari kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ-182.
(Tribunnews.com/Maliana/Igman Ibrahim/Chaerul Umam)