Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: 19 Kantong Jenazah Dikumpulkan, Turbin Pesawat Diangkat

Berikut ini update terkini evakuasi dan perkembangan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Daryono
Editor: Gigih
zoom-in UPDATE Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: 19 Kantong Jenazah Dikumpulkan, Turbin Pesawat Diangkat
Salah satu pesawat Sriwijaya Air saat melakukan take off/Berikut ini update terkini evakuasi dan perkembangan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update terkini evakuasi dan perkembangan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1/2021) sore. 

Pesawat yang mengangkut 56 penumpang dan 6 awak sebelumnya hilang kontak 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. 

Pesawat kemudian diketahui jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu. 

Tiga hari proses pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan potongan tubuh korban hingga serpihan pesawat. 

Baca juga: 306 Personil Gabungan Diturunkan untuk Identifikasi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Tidak hanya itu, lokasi kotak hitam atau black box yang diduga milik Sriwijaya Air SJ 182 juga telah ditemukan. 

Berikut ini update terkait kabar jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Senin (11/1/2021) sore: 

Berita Rekomendasi

1. Tim Gabungan Telah Kumpulkan 19 Kantong Jenazah

Tim gabungan penyelam Basarnas kembali menemukan body part atau potongan tubuh manusia di lokasi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Tim gabungan penyelam Basarnas kembali menemukan body part atau potongan tubuh manusia di lokasi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Hingga hari ketiga, Senin (11/1/2021) siang, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas dan relawan penyelaman telah menemukan sejumlah bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ 182.

Bagian tubuh korban itu dimasukkan dalam 19 kantong jenazah.

Baca Juga: 14 Potongan Tubuh Ditemukan

Rincannya, sebanyak 18 kantong jenazah pada Minggu (10/1/2021) malam dan 1 kantong jenazah pada Senin siang.


"Sampai hari ini yang sudah kita temukan tadi malam 18 kantong jenazah berisi body part atau potongan tubuh korban."

"Hari ini kita datang lagi 1 kantong jenazah," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Posko SAR Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

2. Turbin dan Serpihan Pesawat Lainnya Ditemukan

Tidak hanya potongan tubuh korban, tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah serpihan pesawat berukuran besar dan kecil.

Serpihan kecil pesawat itu dimasukkan dalam 10 kantong, dan 16 kantong untuk serpihan pesawat ukuran besar.

Bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di antara serpihan yang diangkat itu termasuk turbin pesawat.

Turbin pesawat itu dievakuasi pada Minggu malam. 

"Saya jelaskan bahwa telah ditemukan potongan mesin atau turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 oleh tim penyelam TNI AL," ujar Komandan KRI Cucut Mayor Laut Orri Ronsumbre di Posko SAR Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021), seperti diberitakan Tribunnews.com

Baca juga: Dunia Turut Berduka, Putin hingga Trudeau Sampaikan Duka Cita Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ182

Turbin pesawat tersebut ditemukan dengan bantuan dari sonar tiga dimensi dari KRI Rigel.

Setelah ditemukan turbin pesawat tersebut diserahkan kepada KRI Cucut untuk dibawa ke Posko SAR Terpadu JICT Tanjung Priok.

3. Lokasi Black Box Ditemukan

Ilustrasi black box.
Ilustrasi black box. (Flickr/ National Transportation Safety Board)

Kotak hitam atau balck box yang diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan lokasinya pada Minggu (10/1/2021).

Hingga berita ini ditulis, tim gabungan tengah berupaya mengangkat black box tersebut. 

Kepastian telah ditemukannya lokasi black box itu disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada Minggu sore.

"Saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari," kata Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas TV, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Ikatan Pilot: Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Harus Sesuai Ketentuan ICAO Annex 13

Hal ini dibuktikan dari adanya sinyal yang dikeluarkan dari black box tersebut terus dipantau dan telah diberi tanda oleh tim.

Ia berharap, dalam waktu tak terlalu lama, black box segera diangkat.

"Sehingga dapat menjadi bahan bagi KNKT untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," kata dia.

Tim SAR gabungan melaporkan, kotak hitam terdeteksi di kedalaman 17-20 meter.

4. Pesawat Hancur Total

Tim penyelam mengabarkan kondisi pesawat Sriwijaya Air yang jatuh dalam kondisi hancur total. 

Anggota Tim Penyelam Kopaska TNI AL, Mayor Laut Edi Tirtayasa mengatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dengan kondisi hancur berkeping-keping di tempat penyelaman sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Saat menyelam, Edi melihat serpihan pesawat dengan ukuran kecil.

“Di dalam laut ada serpihan pesawat. Pesawat hancur total,” ujar Edi.

Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021).  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu pagi.

Penemuan bagian pesawat Sriwijaya Air diinformasikan oleh Komandan KRI Teluk Gilimanuk, Letkol Laut Fakhrul.

“Ini ada temuan, akan dibawa ke KRI Kurau,” kata Fakhrul di KRI Teluk Gilimanuk.

Bagian pesawat yang ditemukan seperti pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan lainnya.

Beberapa temuan bagian pesawat Sriwijaya Air telah dibawa ke Kapal KRI Kurau

5.  Identifikasi Korban, Polri Terima 40 DNA Sampel

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mendapatkan 40 sampel DNA untuk mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, sampel DNA itu didapat dari berbagai daerah.

"Dapat kami sampaikan, sampai jam 9 pagi, Tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA," kata Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Keluarga korban Sriwijaya Air SJ 183 terpantau satu persatu mulai mendatangi posko ante mortem DVI di RS Polri Kramat Jati pada Senin (11/1/2021)
Keluarga korban Sriwijaya Air SJ 183 terpantau satu persatu mulai mendatangi posko ante mortem DVI di RS Polri Kramat Jati pada Senin (11/1/2021) (Tribunnews/Larasati Dyah Utami)

Rusdi pun merinci, 40 sampel DNA itu terdiri dari 14 sampel yang didapatkan dari RS Polri di Kramat Jati, 24 sampel dari Pontianak, 1 sampel dari Jawa Timur, dan 1 sampel dari Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim DVI akan melakukan pencocokan data antemortem dan data posmortem.

Baca juga: Klub Futsal Indonesia Berduka, Satu Pemain Akademi Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182

Data anteortem berupa data fisik dari korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian, hingga aksesoris.

Sedangkan, data posmortem berupa data fisik lewat identifikasi personal, berupa sidik jari, golongan darah, ciri-ciri korban secara spesifik dan konstruksi gigi.

"Ketika diketemukan kecocokan antara dua data tersebut maka status korban dinyatakan terindentifikasi," jelas Rusdi.

(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi, Fransiskus Adhiyuda/Danang Triatmojo, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas