Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berusia 26 Tahun, Ini Riwayat Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu sudah berusia 26 tahun. Begini riwayatnya.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Berusia 26 Tahun, Ini Riwayat Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu
Istimewa
Ilustrasi: Pesawat Sriwijaya Air 

Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin, yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

"Kerusakan pada fan blade menunjukan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," jelas Soerjanto.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat tersebut hilang kontak dengan menara pengawas terjadi pada Sabtu sore, pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pesawat tersebut diawaki 6 awak aktif.

Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.

Usia pesawat tak ada hubungan dengan laik terbang

Berita Rekomendasi

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menegaskan usia pesawat tidak ada kaitannya dengan laik terbangnya sebuah pesawat.

"Pesawat usia 26 tahun itu bukan masalah, usia pesawat itu tidak ada kaitannya dengan kelaik udaraan atau safety," ujar Alvin Lie kepada Tribunnews, Minggu (10/1/2021) siang.

Menurutnya, pesawat yang masih baru pun bisa saja mengalami kecelakaan, begitu pula pesawat tua berusia 50 tahun yang masih laik terbang.

"Pesawat yang usianya 3 bulan saja bisa mengalami kecelakaan. Pesawat yang usianya 50 tahun juga tetap laik terbang, tetap aman," jelas Alvin.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh Sudah Berumur 26,7 Tahun, Dioperasikan Sejak 2012

Alvin menjelaskan, usia pesawat sebenarnya berkaitan dengan efisiensi dan ini juga bisa dilihat dari komponen serta desainnya.


"Usia pesawat itu korelasinya dengan efisiensi," kata Alvin.

Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR

Yang membedakannya adalah desain pesawat, karena pesawat tua menggunakan desain struktur dengan teknologi yang dipakai sejak puluhan tahun lalu.

Baca juga: Kisah Rachmawati, Qariah Internasional yang Terhindar dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas