Tiga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi, Co-Pilot hingga Saudara Kandung YouTuber
Terbaru tiga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Terbaru tiga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Mereka adalah Fadli Satrianto, Khasanah, dan Ashabul Yamin.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Pihaknya mengatakan, ketiga korban berhasil diidentifikasi dengan melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem.
Baca juga: VIRAL Pesan Anak Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 pada sang Ibu, Minta Maaf hingga Berharap Selamat
Baca juga: Basarnas Angkat 24 Kantong Jenazah dan Satu Kantong Partikel Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
"Ini hasil rekonsiliasi dari tim terdapat tiga korban yang teridentifikasi," jelasnya, diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Sehingga kini total jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 yang berhasil diidentifikasi ada empat.
Sebelumnya, pada Senin (11/1/2021) kemarin, Tim DVI berhasil mengidentifikasi korban atas nama Okky Bisma (29).
Satu di antaranya korban yang berhasil diidentifikasi, yakni Fadli Satrianto seorang co-pilot maskapai penerbangan Nam Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air.
Fadli diketahui menumpang di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak.
Baca juga: Basarnas Angkat 24 Kantong Jenazah dan Satu Kantong Partikel Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Dikutip dari Kompas.com, rencananya, Fadly hendak membawa pesawat Nam Air dari Bandara Internasional Supadio Pontianak.
"Dia rencananya membawa pesawat Nam Air sebagai kopilot dari Pontianak."
"Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon," kata Sumarzen Marzuki.
Dan korban lainnya yakni Ashabul Yamin yang merupakan saudara kandung dari seorang YouTuber asal Sintang, Faisal Rahman.
Dikutip dari TribunSintang.com, dua saudara kandung ini tercatat dalam manifest nomor 40 dan 41.
Mereka merupakan warga Jalan MT. Haryono, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar.
Baca juga: Selasa Sore, RS Polri Terima 72 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182
Rupanya dua saudara kandung tersebut menuju Jakarta untuk keperluan bisnis.
Keduanya disebut rutin ke Jakarta untuk berbelanja pakaian dalam jumlah besar.
Keduanya pun dipercaya oleh orangtuanya untuk mengelola bisnis pakaian, di Cahaya Busana Sintang.
3 Instruksi Presiden Jokowi soal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Black Box hingga Hak Para Korban
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tiga instruksi soal penanganan pasca jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Instruksi tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat konferensi pers di Posko Utama JICT 2, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).
"Bapak presiden menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan agar korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," katanya.
Pihaknya melaporkan soal tiga instruksi yang diberikan Presiden Jokowi.
Pertama, presiden menginstruksikan penanganan musibah harus cepat, black box agar segera ditemukan dan diambil.
Begitu juga jenazah korban dan potongan tubuh pesawat segera diangkat.
Yang kedua, asuransi hak-hak para korban harus segera diberikan kepada keluarga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lalu terakhir, penyebab kecelakaan harus segera ditemukan dan dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan
Bagian Black Box Ditemukan
Bagian Kotak Hitam (Black Box) Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, telah ditemukan.
Dikutip dari Kompas TV Live, Selasa (12/1/2021), penemuan black box ini tentunya menjadi kabar baik untuk pengungkapan insiden jatuhnya SJ182.
Black box ditemukan oleh Tim dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Komando Armada 2 RI, dan berhasil diangkat ke KRI Rigel.
Dan menurut pantauan awak media, kotak hitam tersebut tengah dibawa menuju ke Posko Utama JICT 2, Tanjung Priok.
Kotak Hitam ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB.
Dan diketahui proses pencarian tersebut telah dilakukan sejak pagi hari oleh Tim Dislambair.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bagian Black Box yang ditemukan adalah Flight Data Recorder (FDR).
Dan penemuan tersebut diharapkan akan menemukan bagian lainnya yakni perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR).
Pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ182 penerbangan Jakarta - Pontianak sempat hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).
Menurut pesan data yang ditujukan kepada Direktur Navigasi Penerbangan, pesawat tersebut sempat di ketinggian 11.000 kaki.
Kepada Yth. Pak Dirnavpen
Baca juga: Berusia 26 Tahun, Ini Riwayat Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu
Dengan hormat disampaikan laporan awal lost contact pesawat Sriwijaya dg data2 sbb :
Callsign : SJY182
Type : B737-500
Reg: PKCLC
Route : WIII-WIOO
Last contact :
11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft
Demikian informasi awal yg dapat kami sampaikan.
Terimakasih
Namun hingga akhirnya diketahui Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Kemenhub : Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Hilang Kontak
Baca juga: Di Wilayah Pulau Ini Sriwijaya Air Dilaporkan Lost Kontak Dengan
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Diduga Hilang Kontak, Ini Kata Basarnas
Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak, Faisal Rahman saat konferensi Pers menyampaikan, dari data manifest pesawat, terdapat 62 orang yang berada di pesawat tersebut.
"Di dalam pesawat tersebut ada 62 jiwa, untuk kru pesawat ada 6 orang. Dan sementara hanya itu yang bisa saya Sampaikan,"ujarnya saat konferensi Pers di Bandara Internasional Supadio, Sabtu (9/1/2021).
Sementara itu sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, informasi pesawat hilang kontak tersebut diunggah oleh situs pemantau penerbangan Flightradar24.
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Data dari situs pemantau penerbangan, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ 182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat nampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, namun tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Posisi Terakhir Sriwijaya Air SJ 182 Terekam Flighradar24"
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Reska K. Nistanto) (Tribunpontianak.co.id/Agus Pujianto)