Indonesia dan Jepang Hadapi Banyak Tantangan Lingkungan
Saya berjanji untuk meminta ayah saya agar tidak menggunakan merkuri lagi, dan teman-teman saya untuk tidak bermain di situs PESK
Editor: Johnson Simanjuntak
Sementara, Menteri Koizumi menekankan pentingnya tindakan generasi muda untuk mengatasi masalah lingkungan seperti pengelolaan merkuri.
Dialog Kebijakan tingkat Menteri tersebut diakhiri dengan diskusi bilateral. Menteri Siti menyampaikan perkembangan kerja sama lingkungan bilateral yang menggembirakan.
Ia meyakini, jika progres negosiasi Nota Kerja Sama saat ini terus berjalan dengan baik, maka implementasi kerja sama ke depan akan terstruktur dengan sangat baik, namun cukup fleksibel.
“Dengan berbagai kegiatan kerjasama, baik besar maupun kecil, yang terencana dengan baik dalam Plan of Action, dan disertai dengan penataan implementasi secara tertulis pada tingkat detail yang sepadan, semua itu semestinya memudahkan implementasi, dan mendorong kerjasama kita,” ujar Menteri Siti Nurbaya.
Menteri Koizumi menyampaikan harapannya untuk memperdalam kerja sama khususnya di bidang perubahan iklim, sampah plastik laut, dan pengelolaan merkuri.
Terlepas dari tiga isu tersebut, Menteri Siti menyampaikan pembahasan lain diantaranya promosi pariwisata di taman nasional dan kawasan konservasi lainnya.
“Saya telah melihat dengan mata kepala sendiri, betapa taman nasional di Jepang begitu populer baik untuk turis internasional maupun domestik. Sehubungan dengan hal ini, saya menantikan kegiatan kerjasama pada fase kerjasama kita yang akan datang,” katanya.
Lebih lanjut, Menteri Siti mengharapkan hal yang sama dengan bidang kerja sama lainnya, termasuk pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah dan zat berbahaya, pengelolaan danau berkelanjutan, dan penegakan hukum lingkungan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.