Tanggapan Komnas Penilai Obat soal Pernyataan Ribka Tjiptaning yang Menolak Vaksinasi Covid-19
Anggota Komnas Penilai Obat Yogyakarta Jarir At Thobari menanggapi pernyataan Ribka Tjiptaning yang menolak vaksinasi Covid-19.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Tim Komnas Penilai Obat Yogyakarta dokter Jarir At Thobari menanggapi pernyataan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning yang menolak vaksinasi Covid-19.
Adapun pernyataan Ribka tersebut diketahui diungkapkan dalam Rapat Kerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ribka menolak vaksinasi karena ia menilai vaksin tidak dapat mencegah suatu penyakit.
Ribka pun mencontohkan ketidakefektifan vaksin, yakni kasus seorang warga Sukabumi yang divaksin polio tetapi malah lumpuh.
Selain itu, ada pula 12 warga Majalaya yang meninggal usai divaksin kaki gajah.
"Karena di India ditolak, di Afrika ditolak, malah masuk di Indonesia dengan 1,3 triliun waktu saya menjadi Ketua Komisi."
"Saya ingat betul itu, jangan main-main soal vaksin ini, saya yang pertama menolak vaksin," kata Ribka dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (14/1/2021).
Menanggapi hal itu, At Thobari mengatakan bahwa bagaimana pun setiap vaksin pasti mempunyai keuntungan dan kerugian.
Misalnya vaksin polio, hampir semua anak-anak di Indonesia maupun dunia sudah terhindar dari penyakit lumpuh karena vaksinasi.
Namun, jika ada satu anak yang mengalami lumpuh karena ketidaktepatan vaksinasi, hal ini tidak sebanding dengan keuntungan yang diberikan vaksin polio.
"Tetapi dengan vaksin polio, itu jutaan anak di dunia terhindar dari polio. Jika ada satu kejadian yang itu mungkin akibat dari ketidaktepatan dalam pemerian misalnya."
"Hal itu sebetulnya tidak menutup besarnya keuntungan atau benefit dari vaksin tersebut," kata At Thobari.
Selanjutnya, mengenai kasus kematian yang diduga akibat vaksin kaki gajah, At Thobari mengatakan bahwa kejadian itu telah diselidiki.