Tanggapan Komnas Penilai Obat soal Pernyataan Ribka Tjiptaning yang Menolak Vaksinasi Covid-19
Anggota Komnas Penilai Obat Yogyakarta Jarir At Thobari menanggapi pernyataan Ribka Tjiptaning yang menolak vaksinasi Covid-19.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kasus kematian tersebut tidak ada kaitannya dengan program vaksin kaki gajah dari pemerintah.
Baca juga: Hasto Jelaskan Maksud Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Sinovac: Pesannya Negara Tidak Boleh Berbisnis
At Thobari menangaskan, terkait pengadaan vaksin, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan selalu melakukan pemantauan keamanan dari semua produk yang diedarkan dan juga program vaksinasi dari pemerintah.
"Tentunya Badan POM sendiri selalu akan memantau keamanan dari semua produk yang diedarkan dan juga bagi pemerintah yang kemudian melakukan program vaksinasi atau kemudian program apa pun untuk intervensi kesehatan masyarakat."
"Tentunya juga selalu mempunyai kesempatan untuk memonitor terus menerus keamanan dari program tersebut," terang dia.
Sementara itu, diakui Ribka bahwa penolakannya soal vaksinasi mendapatkan teguran dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Ditemui usai rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, Ribka menceritakan bahwa dirinya dimarahi oleh Hasto.
"Kalau saya sih berdasarkan pengalaman ya. Waktu aku Ketua Komisi IX kan aku paparin. Makanya di wartawan kan kalau ini jangan sepenggal-sepenggal. Jadi orang salah persepsi. Jadi cuma Tjiptaning menolak vaksin."
"Nah, saya partai pemerintah. Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi ya itu sih resiko ya," ujar Ribka, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Ribka menegaskan penolakannya bukan tanpa dasar, yakni karena dia mempunyai latar belakang sebagai seorang dokter.
Dia mengatakan sebagai dokter dirinya disumpah untuk melindungi pasien.
Karenanya itu membuat Ribka lebih tak mudah menerima apapun terkait masalah kesehatan, termasuk soal vaksin.
"Aku dokter, tentunya sudah tahulah basic dokter dari sisi kesehatan. Tentunya sumpah dokter itu kan melindungi pasien, apalagi sekarang sebagai wakil rakyat, melindungi rakyatnya."
"Jadi sudah dokter, sebagai wakil rakyat. Jadi apa-apa juga, kalau tentang kesehatan, aku tidak gampang terima," tegasnya.
Menurutnya, ini bukan pertama kali dirinya menolak dan tidak menerima hal yang berbau kesehatan.
Baca juga: Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Menolak Divaksinasi, Mending Saya Bayar Rp 5 Juta