Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Kirimkan Perahu Karet ke Lokasi Banjir Kalsel
Presiden meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana banjir dan longsor
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menghubungi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor untuk menanyakan kondisi banjir yang melanda Kabupaten Tanah Laut akibat meluapnya air sungai di Kecamatan Pelaihari.
Presiden juga telah memerintahkan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengirimkan bantuan secepatnya.
Baca juga: Kemensos Fungsikan Asrama BRSPDM jadi Posko Pengungsian Korban Banjir Kalimantan Selatan
"Terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan," kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1/2021).
Presiden meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana banjir dan longsor. Pada bulan ini kata Presiden, terjadi peningkatan curah hujan yang sangat ekstrim sehingga berpotensi menimbulkan bencana.
Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan, Jokowi Perintahkan Segera Kirim Bantuan
"Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG," kata Presiden.
Presiden akan terus memantau perkembangan bencana di tanah air. Baik itu longsor di Sumedang Jawa Barat, gempa bumi, di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, kemudian banjir yang ada di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
"Kita ingin baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (3/1/2021).
Hujan deras yang mengguyur tersebut menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, saat ini tinggi muka air terpantau sekitar 150 cm sampai 200 sentimeter yang merendam 6.346 unit rumah.
"Disamping itu, BPBD juga terus melakukan pendataan 5 titik pengungsian bagi masyarakat," kata Raditya dalam siaran pers BNPB, Jumat, (15/1/2021).
Selain itu menurutnya sejumlah akses terganggu akibat banjir tersebut. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir.
"Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga mendata beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan," katanya.
Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Oleh karena itu BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, di tengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.
"Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)" pungkasnya.