Keterangan Kabasarnas Terkait Status Operasi SAR Sriwijaya Air dan Evakuasi Korban Gempa di Mamuju
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyatakan status operasi SAR jatuhnyanya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diperpanjang 3 hari.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Ia meminta doa dari masyarakat agar evakuasi dalam kegiatan bencana di berbagai tempat di Indonesia ini bisa dilaksanan dengan lancar.
"Mohan doanya agar pelaksanaan SAR di kegiatan bencana ini semua bisa berjalan lancar," tutupnya.
Baca juga: KSAL Ungkap Obrolannya dengan Penyelam TNI AL yang Ikut Operasi SAR Sriwijaya Air 182
Baca juga: Sejumlah Tim Evakuasi Sriwijaya Air Reaktif Covid-19, Basarnas Pastikan Petugas di Lapangan Sehat
155 Kantong Jenazah
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyampaikan tim Disaster Victim Identification (DVI) saat ini secara total sudah menerima 155 kantong jenazah orban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Data ini merupakan yang teranyar, per Jumat (15/1) pukul 09.00 WIB.
"Pada kesempatan pagi ini kami update kegiatan tim DVI sampai jam 9 kami telah dapatkan kantong jenazah sebanyak 155 kantong jenazah," kata Rusdi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Tim DVI kata Rusdi, masih terus melakukan rekonsiliasi terhadap kantong jenazah yang diterima dengan data Ante Mortem maupun Post Mortem, termasuk menggunakan data DNA yang sebelumnya sudah dikumpulkan dari pihak keluarga.
"Kami harap ketika gunakan data DNA akan semakin banyak korban - korban teridentifikasi dan itu akan memberi kepastian kepada keluarga korban," ucapnya.
Baca juga: Jasad Mia Wadu Teridentifikasi, Pihak Sriwijaya Air: Pramugari Terbaik di Antara yang Terbaik
Baca juga: Tepat Sepekan Sriwijaya Air Jatuh: CVR Belum Ditemukan hingga Total 239 Kantong Jenazah Dievakuasi
Gempa di Mamuju
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan soal gempa bumi berskala 6,2 richter yang melanda Kabupaten Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari tadi merusak puluhan bangunan, memutus akses jalan dan membuat aliran listrik padam.
"Longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB)," kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
BPBD Mamuju melaporkan, korban meninggal dunia akibat gempa kuat ini mencapai 3 orang dan luka-luka 24 orang.
"Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB)," katanya.
Jati menambahkan BPBD setempat melakukan penanganan darurat.