Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Tim DVI Ada Rasa Takut saat Tangani Jenazah, Begini Cara Menghilangkannya

Adapun Tim DVI berperan penting mengklasifikasi hasil temuan yang terdiri dari bagian tubuh dan properti milik korban kecelakaan pesawat.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anggota Tim DVI Ada Rasa Takut saat Tangani Jenazah, Begini Cara Menghilangkannya
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Muhamad Ichwan Arif (29), salah satu anggota Tim DVI Polri yang diterjunkan di posko operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, saat ditemui di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021) 

Melihat mayat dalam kondisi utuh maupun tidak sudah menjadi makanan sehari-harinya selama menjadi anggota Tim DVI.

Arif sudah beberapa kali melihat langsung kondisi mayat korban pembunuhan di lokasi kejadian.

Ia juga kerap kali menyaksikan kondisi bagian tubuh tidak utuh di kamar jenazah RS Polri Kramat Jati.

Namun cerita berbeda dirasakan saat berhadapan dengan jenazah yang tidak utuh dalam peristiwa semacam ini.

"Mayat utuh sering. Yang nggak utuh, kalau untuk bencana baru ini sih. Sebelumnya paling ngelihat di kamar jenazah RS Polri saja," ucap Arif.

Baca juga: Geger Penemuan Mayat Bayi Laki-Laki di Hutan Grobogan

Arif mengaku punya siasat tersendiri ketika harus menangani jenazah yang dalam kondisi tak utuh dan mengeluarkan bau tidak sedap. 

Ia selalu memberikan sugesti dalam pikirannya bahwa bau yang dihirupnya bukan dari jenazah tersebut, melainkan dari hal-hal lain dengan aroma serupa.

BERITA TERKAIT

"Saya sugesnya nggak mayat, suges di pikiran saya ini, maaf, bau got atau bau yang lain lah," kata Arif. 

"Jadi di otak saya nggak jijik gitu. Walaupun bau got, jijik, cuman nggak menakutkan gitu," sambungnya.

Peran Tim DVI di Dermaga JICT II

Adapun Tim DVI berperan penting mengklasifikasi hasil temuan yang terdiri dari bagian tubuh dan properti milik korban kecelakaan pesawat.

Dua Tim DVI yang terdiri dari 15 petugas bakal berganti-gantian menangani hasil temuan yang baru diturunkan dari kapal.

Penanganan pertama yakni memilah-milah mana yang termasuk bagian tubuh dan mana yang termasuk properti korban.

Kemudian, temuan yang sudah dipisahkan itu diberi label untuk selanjutnya dibawa ke RS Polri.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas