Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BNPB: Masyarakat Mamuju Jangan Mudah Terpengaruh Isu Hoaks Terkait Gempa

“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Doni.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kepala BNPB: Masyarakat Mamuju Jangan Mudah Terpengaruh Isu Hoaks Terkait Gempa
BNPB
Kepala BNPB, Doni Monardo mengunjungi lokasi gempa di Sulawesi Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono dan Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju tidak mudah terpengaruh kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait peristiwa gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) 6,2 magnitudo.

Hal itu disampaikan Doni saat melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1/2021) sebagaimana dikutip Tribunnews.com dalam keterangan tertulis BNPB.

“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Doni.

Baca juga: Bencana Alam Awal Tahun 2021: Longsor Sumedang, Gempa Sulbar, Banjir Kalsel, Gunung Semeru Meletus

Beredar isu yang mengharuskan masyarakat keluar dari Mamuju, setelah sebelumnya didahului dengan adanya informasi hoaks gempa susulan yang lebih jauh besar dari peristiwa sebelumnya.

Dalam hal ini Kepala BMKG juga menanggapi nformasi mengenai imbauan pemerintah untuk mengosongkan wilayah Mamuju adalah tidak benar.

Pemerintah tidak pernah meminta masyarakat untuk keluar dari Mamuju. Informasi yang dikeluarkan BMKG adalah himbauan masyarakat untuk menjauhi bangunan yang sudah roboh, sehingga diharapkan informasi itu dapat disikapi dengan baik dan tetap tenang.

Berita Rekomendasi

“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhilah bangunan-bangunan yang sudah runtuh,” jelas Dwikorita.

“Jauhilah lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai,” imbuhnya.

Sebelumnya BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan, akan tetapi pihaknya memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Baca juga: Aksi Heroik TNI di Gempa Mamuju, Pasang Badan Lindungi Istri & Anak dari Reruntuhan, Ada yang Tewas

 Lebih lanjut, BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang namun waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.

“Perlu mewaspadai adanya gempa susulan, tetapi tidak akan sampai sebesar 8,2 magnitudo. Kurang lebih sebesar kemarin (Magnitudo 6,2), itu yang paling besar. Tetapi akan lebih banyak yang lebih rendah dari kemarin,” pungkas Dwikorita. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas