FPI Sayangkan Pernyataan Komnas HAM yang Sebut Pengawal Rizieq Tertawa saat Bentrok dengan Polisi
FPI menyayangkan sikap Komnas HAM yang menyebut pengawal Rizieq Shihab tertawa saat bentrok dengan polisi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Hariadi Nasution turut menanggapi pernyataaan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik.
Adapun, Taufan menyebut ada anggota FPI yang tertawa saat terlibat bentrok dengan anggota Polda Metro Jaya pada (7/12/2020) lalu.
Hariadi pun menyayangkan sikap Taufan yang menyebut ada pengawal pimpinan FPI Rizieq Shihab tertawa-tawa.
Menurutnya, kesimpulan tersebut hanya berdasarkan rekaman suara (voice note), atau bukan berdasarkan fakta di lapangan.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Anggota Laskar FPI Bertahan dan Melawan Polisi, Ada yang Tertawa-tawa
"Ya itu kan terjadinya para laskar yang mengalami, sementara ketua Komnas HAM itu kan dia enggak mengalami."
"Dia hanya mendengar rekaman voice note dan menyimpulkan hal itu dari voice note," kata Hariadi kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
"Itu sangat-sangat disayangkan sekali begitu, masa sekelas Komnas HAM menyimpulkan dari voice note itu laskar FPI ketawa-ketawa," tambahnya.
Terkait adanya laskar FPI yang tertawa-tawa pada saat bentrok, Hariadi menilai itu adalah usaha laskar FPI untuk tenang dalam menjaga pimpinannya Rizieq Shihab.
Ia merasa heran dengan kesimpulan Komnas HAM yang menyebut suasana bentrok tersebut tidak mencekam hanya berdasarkan voice note.
"Itu kan kejadiannya pagi menjelang subuh ya, kalau posisi tegang, apalagi statusnya laskar."
"Dia tetap santai, tetap enjoy, ya karena mereka juga tahu dia di dalam posisi menjaga ulama," kata Hariadi.
Baca juga: Bareskrim Belum Terima Hasil Investigasi Komnas HAM Terkait Penembakan 6 Laskar FPI
"Kenapa dengan voice note saja dia bisa menyimpulkan suasana itu enggak tegang, enggak mencekam? jadi enggak ada yang meninggal dong?"
"Mencekam lah itu sudah pasti, berapa peluru ke dalam tubuh setiap mantan laskar itu coba," ucap dia.
Lebih lanjut, Hariadi menyebut, Komnas HAM terlalu cepat menyimpulkan apa yang menjadi temuannya tanpa melihat fakta bahwa ada 6 orang laskar yang meninggal.
Ia juga menyayangkan aparat kepolisian yang pada akhirnya menembak anggota laskar FPI.