Profil Irjen Ahmad Dofiri Disebut Calon Kuat Kabareskrim Gantikan Listyo Sigit, Ini Sepak Terjangnya
Irjen Ahmad Dofiri disebut menjadi calon kuat dalam jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri, menggantikan Komjen Listyo Sigit
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
Penanganan Kasus
Saat menjabat menjabat sebagai Kapolda DIY, Dofiri telah menangani sejumlah kasus.
Salah satunya menindak pelaku aksi kekerasan di jalanan yang sering disebut masyarakat Yogyakarta dengan istilah "klitih”.
Saat itu dirinya sempat berucap prihatin melihat para pelaku yang masih berusia belia.
Dikutip dari Kompas.com, Dofiri menjelaskan, para pelaku yang masih berusia remaja dan berstatus pelajar ini memiliki masa depan yang panjang.
Namun ia menyayangkan, mereka melakukan tindakan yang tidak seharusnya.
Baca juga: 4 Jenderal Ini Berpeluang Kuat Jadi Kabareskrim Polri, 3 di Antaranya Kini Menjabat Kapolda
Baca juga: Tes Kelayakan Calon Kapolri Dijadwalkan Berlangsung Pekan Depan, Nama Kabareskrim Masih Menguat
"Saya sangat prihatin. Mereka ini adik-adik kita, anak-anak kita masih remaja, masa depannya panjang tetapi sangat disayangkan melakukan tindakan yang tidak kita inginkan bersama," tegasnya.
"Tetapi kalau tidak kita ambil tindakan tegas, tidak menjadikan efek jera. Jadi kita ambil tindakan tegas ," tambahnya.
Kasus "klitih", sambung Dofiri, merupakan masalah serius.
Selain itu Jenderal Bintang Dua tersebut juga pernah menangani kasus berita hoaks yang mencatut nama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca juga: Profil Listyo Sigit, Kabareskrim yang Diajukan jadi Calon Kapolri: Mantan Ajudan Jokowi
Baca juga: Susunan Pengurus PBSI 2020-2024: Kabareskrim Jadi Sekjen, Susi Susanti Diganti Reony Mainaky
Seperti dikutip dari TribunJogja.com, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sempat mendatangi Markas Polda DIY untuk melaporkan berita palsu (hoaks) yang ditulis situs www.metronews.tk.
Saat menjabat sebagai Kapolda DIY, Irjen Dofiri beserta jajarannya berhasil mengamankan pelaku yang menyebarkan berita hoaks tersebut.
Pelaku berinisial RNM (25) asal dari Sumatera Selatan dan motif dari pelaku untuk kepentingan ekonomi.
"Sementara ini dibuat supaya orang tertarik, kemudian membuka [berita-red], sementara itu (ekonomi-red),"kata Kapolda DIY saat itu.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Devita Halim/Wijaya Kusuma) (TribunJogja.com/Pradito Rida Pertana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.